BATIK
PAOMAN INDRAMAYU
1.
Pendahuluan
a.
Latar
Belakang
Selama ini budaya batik nasional makin tergerus
pertumbuhannya oleh pakaian yang bersifat modern ala mancanegara. Baik pakaian
batik maupun non batik. Pakaian Non batik dan batik mancanegara sama-sama memberangus batik nasional umumnya maupun
batik Paoman khususnya. Batik mancanegara lebih cerah warnanya sehingga lebih
tertarik dengan warnanya. Batik mancanegara lebih murah harganya karena batik
mancanegara membatik bukan ditulis, melainkan dicetak sehingga memproduksi
batik lebih cepat dan lebih banyak oleh karena itu harga batik mancanegara
lebih murah. Sedangkan batik Paoman dan nusantara kebanyakan melalui tulis
sehingga membutuhkan proses yang lama sehingga harganya lebih mahal. Dengan
membatik dengan waktu lama, maka ongkos karyawan lebih banyak atau mahal.Hal
demikian batik Paoman semakin tergerus pertumbuhannya.
Bagi bangsa Indonesia sendiri atau
domestik dalam berpakaian bergaya batik dalam kehidupan sehari- hari masih
belum membanggakan. Pakaian gaya batik masih pilih-pilih untuk berpakaian
sehari-hari ( terutama Batik Poman ). Pakaian gaya batik hanya sering di pakai
saat hajatan, upacara tertentu, dan seragam sekolah pada hari-hari tertentu.
Kalau berdasarkan waktu, masih banyak waktu digunakan untuk berpakaian non
batik. Pakaian batik hanya digunakan dalam waktu-waktu tertentu saja. Biasanya
yang bersifat seremoni.
b. Etimologi Batik
Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada
kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang dituliskan ke
atas kain sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye) atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist
dyeing”.
Kerajinan batik adalah suatu seni tradisional yaitu
kerajinan yang turun temurun. Biasanya kerajinan ini diturunkan dari orang tua
kepada anak cucunya. Makanya, tidak aneh bila kerajinan ini dimiliki oleh
keturunan keluarga tetrtentu. Kerajinan batik merupakan warisan sejak zaman
nenek moyang yang dilestarikan hingga saat ini.
Kerajinan batik pada perkembangannya
banyak dipengaruhi oleh beberapa negara asing seperti Cina ( Tionghoa ) dan
Belanda. Tionghoa mempengaruhi warna cerah ( merah ) pada batik yang juga
mempopulerkan corak phoenix. Belanda mempengaruhi corak bunga-bungaan pada
batik seperti bunga tulip dan juga gedung dan kereta kuda. Warna yang
dipengaruhi oleh Belanda ini berwarna biru. . (http://cantingbatik.wordpress.com/category/pengertian-batik/02-05-2011)
c. Lokasi
Batik Indramayu sering juga disebut batik Dermayon asal kata dermayuan
( Indramayuan ). Suku kata uan
terkadang dibaca on. Dermayuan (
penyingkatan suku akhir ), maka dibaca dermayon (Indramayuan) yang maknanya
berhubungan/corak dermayu (Indramayu). Seperti contoh kata keprabuan disingkat
keprabon ( berkaiatan dengan kerajaan ).
Batik Poman asal kata dari Paoman yang sering disingkat dengan Poman ( penyingkatan suku awal ) seperti juga dengan kata lain
Cirebon sering disingkat Cerbon. Indramayu sering disingkat Dermayu. Paoman
adalah nama salah satu lokasi wilayah yang berada di lingkungan Kabupaten
Indramayu ( Jawa Barat ). Yang beralamat di Jalan Siliwangi 315 A Paoman
Indramayu kota 45211,
Selain yang
beralamat di Indramayu, Batik Poman juga membuka cabang di Jakarta yang
beralamat di Jl Jatiwaringin Raya 20 ( depan Swalayan Naga) Kalimalang, Jakarta
Timur.
Antara kata Dermayon dengan kata Poman ( Paoman ) yang terkenal adalah
kata Poman karena promotor batik yang terbesar adalah ada di wilayah Poman, maka tidak aneh sebutan
kata yang dipakai adalah Batik Poman. Pemiliknya adalah Hj. Ruminah Sudijono.
Batik Poman tergolong
beraliran pesisir ( pantai laut ). Yang cirinya menggambarkan
burung-burung pantai, tanaman pantai,
kerang laut, hasil lautan ( ikan, udang, cumi-cumi ), Kapal / perahu nelayan. Warna
yang dominan natural, menggambarkan kelautan dan alam sekitarnya yang alami
bersifat tradisional.
d.
Tujuan dan
Manfaat
Tujuan kami memilih penelitian Batik
Poman dalam mata kuliah Budaya Organisasi dibawah bimbingan dosen Profesor
Dr. Martani Husaini Universitas Indonesia ( UI ) adalah dalam rangka mengetahui, menyebarluaskan, dan melestarikan
Batik Poman yang bertumbuhkembang di
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Batik tersebut selama ini ada, akan tetapi belum
dikenal secara luas walaupun sudah diekspor ke mancanegara. Dengan penelitian
demikian kami ikut melestarikan dan mempopolerkan Batik Poman tersebut melalui media tulis secara ilmiah..
Manfaat yang diperoleh dalam tugas ini adalah turut serta pemerintah
kabupaten Indramayu dalam memperkenalkan kualitas motif atau corak Batik Poman
di kancah nusantara dan Internasional pada khususnya dan pada umumnya ikut
membanggakan budaya nasional Indonesia dengan kekayaan budaya batik tradisional
yang berdomisili di kabupaten Indramayu.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Budaya Organisasi CV. Paoman Art
Budaya
orgaisasi yang kami teliti di CV. Paoman Art bertolak dari teori Edgar Schein
(2004) yang meliputi artifacts, beliefs & values dan basics. Artifacts merupakan lapisan
budaya perusahaan yang paling luar, yang tampak dan nyata.misalnya seragam,
desain bangunan, ritual dan simbol-simbol. beliefs & values adalah dasar
budaya perusahaan yang mengarahkan pada perilaku karyawannya. Nilai berkaitan
dengan moral dan etik dan menentukan apa yang seharusnya dilakukan. Sedangkan
basics merupkan lapisan terdalam budaya perusahaan yang mendasari nilai, sikap
dan keyakinan.
Lebih
lanjut, deskripsi ketiga elemen budaya organisasi CV. Paoman Arts dari hasil
penelitian kami dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Artifacts
Seperti yang
sudah disinggung di atas bahwa artifacts merupakan
lapisan budaya perusahaan yang paling luar, yang
tampak dan nyata.misalnya seragam, desain bangunan, ritual dan simbol-simbol.
a. Desain
Bangunan
Tidak
dapat dipungkiri bahwa desain bangunan merupakan ciri terluar yang paling
tampak, nyata dan sangat mudah dilihat. Desain bangunan ini, sedikit banyaknya
sudah menjelaskan apa yang akan menjadi goal suatu organisasi atau perusahaan
sebagai contoh kita bisa melihat bagaimana bangunan kantor pos dengan warna cat
yang sama untuk semua pelosok, bangunan
alfamart, bangunan indomart, dan lain sebaginya. Konsep desain bangunan
tersebut sudah jelas mengindikasikan bahwa ohh...ini ada alfamart, kantor pos,
indomart dan seterusnya.
Desain
bangnunan Cv. Paoman Art tampaknya tidak
secara khusus di desaign demikian sehingga bagi orang asing tentu akan
kesulitan untuk mengenalinya dengan cepat. Terlebih, Cv Paoman Art terletak di
tempat pemukiman penduduk dan menyatu
dengan rumah pemiliknya.Pada awal kami datang juga agak sedikit kesulitan.
Setelah, kami mencari-cari barulah ditemukan papan nama dan ruang show room
batik yang bertuliskan “BATIK PAOMAN” lalu setelah berjalan agak masuk kedalam
kami melihat juga desain khusus bangunan yang menjadi identitasnya. Perhatikan
gambar berikut :
Gbr. 1 Showroom Batik Paoman di Depan Rumah dan Papan Nama
b.
Profil CV
Paoman Art
Nama Perusahaan :
Paoman Art
Nomor, Tanggal Perizinan : 02/Kandep.14.12/II/I/98, 13-01-1998
Nama Pengusha :
Hj. Siti Ruminah Sudijono
Tempat, Tanggal Lahir :
Indramayu, 25 Juni 1951
Alamat :
Jalan Siliwangi 315/A Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu
Sektor Usaha :
Sektor Non Pertanian
Bangunan Perusahaan :
Luas Tananh 1500 m2
Luas bangunan 400 m2
Hak Cipta Batik :
Dept.Kehakiman dan Ham No.023926/
26 September 2003
Jumlah Motif :
50 Motif ( tahun 2003 )
47 Motif ( tahun 2004 )
46 Motif ( tahun 2005)s
Jumlah Karyawan :
63 orang
( 58 Perempuan, 5 Laki-laki )
Tempat Work Shop :
2 buah
Tempat Show Room :
2 buah
Permodalan
a. Modal
Sendiri : Rp
175.000.000,00
b. Modal Luar : Rp 75.000.000,00
c. Jumlah Asset : Rp 224.000.000,00
d. Jumlah Omset : Rp 310.000.000,00
e. Jumlah
Keuntungan : Rp 60.000.000,00
c.
Proses
Pembuatan Batik
Tahap-tahap pembuatan batik-tulis di Paoman adalah sebagai berikut:
Sebelum kain mori dibatik yang masih berwarna putih dan sudah dipotong –
potong sesuai dengan ukuran masing-masing,
biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan
merendam mori dalam air selama satu malam,
kemudian dicuci selama ¼
jam dan direbus dalam air kanji atau tajin (air rebusan beras yang kadang
diberi campuran daun bambu dan sedikit gamping). Cara ini disebut sebagai
nganji.
Setelah dicuci kemudian dijemur
supaya kering di ruang terbuka agar tidak terkena kotoran debu atau yang lain.
Kalau sudah kering kotoran mudah dilepas.
Setelah dikanji, kain lalu digulung kemudian diletakkan di atas papan atau tempat yang datar lalu dipukuli dengan palu kayu. Proses menganji dan mengemplong ini dilakukan agar cairan malam yang nantinya digoreskan diatas kain tidak terlalu meresap ke dalam serat tenunan. Dengan demikian malam dapat dengan mudah dihilangkan.
Kemudian kita membuat desain batik diatas kain mori yang telah kering dengan pensil atau kalau sudah mahir langsung dengan canting menggunakan warna dasar yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada.
Lalu menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain ke dalam larutan pewarna.
. Beberapa canting digunakan
untuk warna yang berbeda - beda supaya warna itu tidak berbaur dengan warna
lain dan mengisi canting tidak terlalu penuh supaya jangan telalu banyak yang
tumpah.
Memberi warna motif yang diinginkan.
Ada warna coklat, biru, hijau, merah atau warna yang lain sesuai dengan tujuan
pemberian warna. Biasanya dipasang di atas bambu supaya kain tidak menempel
dengan kain yang lain agar warna tidk tembus pada kain sebelahnya.
Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus dengan air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlukuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur).
Setelah direbus dengan air panas lalu menjemurnya supaya kering di halaman
terbuka dan penuh dengan panas cahaya matahari. Biarkan hingga beberapa waktu.
Stelah kering kain batik siap dijadikan atau dibuat jahitan apa. Apakah
dibuat baju? Apakah dibuat daster? Atau dibiarkan begitu saja untuk dijual
dalam bentuk seperti bahan setengah jadi terserah akan dibuat model apa oleh
konsumen.
d.
Seragam
Dalam
rangka mencintai dan menumbuhkembangkan serta mengembangkan kebanggaan nilai
batik Paoman, maka motif-motif batik Paoman sebagai sampel digunakan seragam
karyawan atau pelayan menerima tamu sehari-hari. Dimulai dari hari Senin sampai
hari sabtu, untuk hari Minggu seragam bebas.
Untuk
hari senin memakai seragam bermotif Jerapang seperti yang terlihat pada
seragam yang dipakai pelayan di bawah ini.
Motif Jerapang di atas merupakan motif batik Paoman Indramayu yang berwarna dasar
coklat dihiasi bunga-bunga berbentuk bulat yang berangkaian merupakan perpaduan
yang kuat.
Pada
hari Selasa karyawan atau pelayan CV
Paoman Art menggunakan seragam batik yang bermotif Kawung Sodok. Motif Kawung
Sodok merupakan salah satu motif khas batik Paoman yang mengambil motif
bunga bersegi empat. Motif ini mempunyai ciri khas gambar kawung. Kawung adalah daun dari pohon
aren yang dikeringkan dan banyak dipergunakan sebagai pembungkus tembakau oleh
para nelayan untuk merokok dengan cara digulung. Pohon aren banyak terdapat di
Indramayu bagian barat dan selatan. Contohnya seperti yang terlihat di bawah
ini.
Pada hari Rabu penggunaan
seragam batik berbeda lagi dengan motif-motif yang telah disebut terdahulu.
Pada hari ini menggunakan motif cuiri.
Motif Cuiri memiliki ciri khas yaitu
....... seperti yang tergambar di bawah ini contohnya.
Hari Kamis penggunaan motif yang
memiliki ciri khas ..... motif ini disebut motif Angin Rante ( rantai ). Motif Angin
Rante memang seperti sebutannya seperti rantai yaitu saling rerangkaian
saling bersambungan seperti tergambar di bawah ini.
Seragam yang digunakan pada hari Jumat adalah menggunakan motif Ganggang . Motif Ganggang ini memiliki ciri khas yaitu gambar ganggang. Tanaman
Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-rawa,
tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah berfungsi
untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat makan padi.
Contohnya seperti yang tergambar di bawah ini
Dan untuk hari Sabtu menggunakan seragam motif Cuiri putih. Motif
seperti di atas akan tetapi berwarna putih seperti terlihat seperti pada gambar
di bawah ini.
e.
Ritual
Kebiasaan
yang dilakukan secara turun temurun yang dilandasi keyakinan tertentu yang biasa
disebut ritual selalu dipengaruhi oleh keyakiman agama karyawan dan pemilik
perusahaan, yaitu agama Islam. Seluruh karyawan 100% beragama Islam. Ritual
yang sering dilakukan oleh karyawan adalah shalat duha. Hal ini berkeyakinan
dengan shalat duha dimudahkan mendapat rezki dari Allah SWT mellalui usaha atau
kerja membuat batik. Adapun ritual yang dilakukan oleh pimpinan CV Paoman Art,
Hj. Rumini Sudiono, selain yang dilakukan oleh karyawan melakukan lagi oleh
pimpinan tersebut yakni pada malam hari dengan shalat tahajud.
Ritual secara khusus yang bernilai budaya yang berbau mistis kami belum
menemukan, seperti upacara tertentu dan sesaji tertentu karena mistis menurut
pimpinan CV Paoman Art dianggap tidak sesuai dengan keyakinan beliau yang
dianut.
f.
Simbol-simbol
g.
Motif Batik
Paoman
Motif batik Paoman sudah diulas sepintas
pada bagian pendahuluan. Motif batik Paoman atau batik pesisiran memiliki ciri
khas yaitu bergambar burung-burung pantai, tanaman pantai, karang laut, kapal
atau perahu nelayan. Hasil lautan: ikan, udang, cumi dan lain-lain. Bila dila
dilihat dari corak atau guratan batik Paoman guratannya pendek-pendek dan kaku,
sedangkan batik non Paoman guratannya panjang-panjang.
Adapun segi warna, batik Paoman memilih
natural yaitu menggambarkan kelautan dan alam sekitarnya yang alami /
tradisional.
Motif batik yang dimiliki oleh CV Paoman
Art sebetulnya banyak sekitar 143 ( tahun 2003= 50 motif, tahun 2004 = 47
motif, dan tahun 2005 = 46 motif ), namun yang akan diulas pada penelitian ini
hanya yang sudah dihak paten oleh Departemen
Kehakiman dan Ham dengan nomor 023926 pada tanggal 26 September 2003 sebanyak 50 buah motif batik. Nama motif
batik paoman yang 50 itu sebagai berikut.
NOMOR
|
MOTIF
|
KETERANGAN
|
|
URT
|
HAK CIPTA
|
||
1.
|
023925
|
Kembang
Suket
|
Kembang
Suket (rumput) tumbuh di sekitar pekarangan rumah-rumah penduduk. Tanaman ini
merupakan tanman liar, tumbuh dengan subur dan tidak memerlukan pemeliharaan.
Bentuk kembangnya kecil-kecil dan banyak.
|
2.
|
023926
|
Kembang
Pete
|
Di daerah
Indramayu bagian selatan, daerah pegunungan berbatasan dengan Kabupaten
Sumedang dan Subang banyak tumbuh pohon pete ( petai ). Buah biji pete ini
oleh orang-orang Indramayu memakannya sebagai lalaban dan dibuat sambel
goreng.
|
3.
|
023927
|
Lasem
Urang
|
Urang (
udang) bentuknya kecil-kecil seperti kerang dan banyak dimakan burung dan
manusia. Lasem adalah nama tempat yang banyak menghasilkan udang-udang kecil
tersebut. Lasem juga merupakan daerah
asal pembatikan.
|
4.
|
023928
|
Manuk
Bengkuk
|
Rakyat
Indramayu yang sedang dijajah Belanda (KNIL) sangat merasa ketakutan sehingga
ketika bertemu tentara Belanda badannya sampai bengkuk (menunduk/membungkuk)
karena tidak berani menatap mata orang Belanda ( KNIL)
|
5.
|
023929
|
Lokcan
|
Di
Indramayu banyak bermunculan kesenian tradisional. Salah satunya adalah tari
topeng. Lokcan merupakan salah satu bentuk topeng yang diambil dari seni tari
yang terdapat di Desa Tambi Kec. Jatibarang; berbentuk bunga Juana yang
menandakan banyak nelayan dari daerah Cina yang berlabuh di pantai Indramayu
|
6.
|
023930
|
Kereta
Kencana
|
Melambangkan
kendaraan khusus para Jendral untuk meninjau kamp-kamp di sepanjang wilayah Indramayu
Utara karena dianggapnya basis masyumi ada di Babadan dan sekelilingnya. Di
waktu adanya alarm pribumi ga bisa bergerak bergerilya. Ada tawanan pribumi
diperlakukan pengganti kuda untuk menarik kereta beserta penumpangnya.
|
7.
|
023931
|
Merak
Berunding
|
Menggambarkan
perundingan antara Belanda dengan Pribumi, namun
oleh Pribumi ditolak karena warga sudah kehabisan bahan pangan yang sering dirampok
oleh KNIL (Belanda)
|
8.
|
023932
|
Manuk
Drawes
|
Manuk
(burung) Drawes adalah sejenis burung yang banyak beterbangan dan hinggap di
sekitar rumah-rumah penduduk di Desa Babadan. Burung ini punya kebaiasaan
ngiler / mengeluarkan liur.
|
9.
|
023933
|
Merak
Ngibing
|
Menggambarkan
kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan peperangan melawan KNIL
Belanda. Taktik perang yang dilakukan oleh rakyat pribumi Inrdramayu adalah
dengan perang bergerilya di waktu malam hari pada saat KNIL sedang tertidur
lelap.
|
10.
|
023934
|
Pacar Cina
|
Pacar
yaitu tanaman yang daunnya kecil, pohon tidak begitu besar, bunganya bulat
kecil-kecil. Fungsi dari daun untuk bahan kutek pemerah kuku. Warga yang
berusia muda selalu pakai pemerah kuku.
|
11.
|
023935
|
Perang
Teja
|
Menggambarkan
peperangan antara rakyat Indramayu melawan Belanda. Di sepanjang pinggir kali
cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan banyak tentara Belanda yang
berjaga-jaga mengawasi pendudukpribumi terutama kaum lelaki.
|
12.
|
023936
|
Pentil
Kuista
|
Di sekitar
desa Babadan, Cantigi dan Rambatan banyak terdapat pohon kuista, buahnya
bulat seperti bola, kulitnya keras, warnanya krem kecoklat-coklatan, rasa
buahnya pada saat mentah sangat hambar dan ketika matang rasanya manis,
biasanya dibuat sirup campolay dan rujak.
|
13.
|
023937
|
Sawat
Pentil Kuista
|
Sawat
adalah mahkota pengantin yang dipasangpada kedua tangan di atas siku. Pentil
kuista adalah sejenis pohon yang banyak tumbuh di sekitar Desa Babadan,
Cantigi dan Rambatan. Pentil kuista merupakan kuista yang masih muda sekali.
|
14.
|
023938
|
Obar Abir
|
Menggambarkan
ombak laut yang cukup besar pada saat angin kencang dan ombak besar para
pelaut berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri akhirnya terdampat di pantai
Tirtamaya yang dulu namanya pantai Balongan. Isinya menggambarkan isi laut.
|
15.
|
023939
|
Sawat
Biskuit
|
Sawat
adalah mahkota pengantin yang dipasang pada kedua tangan di atas siku.
Biskuit merupakan makanan/kue yang biasa dimakan oleh Belanda dulu pada acara
pesta-pesta pernikahan orang Belanda maupun pernikahan rakyat Indramayu yang
memakai pakaian adat/ mahkota (sawat)
|
16.
|
023940
|
Rama
|
Merupakan
bentuk mahkota segitiga kerajaan yang mirip dengan mahkota pengantin Jakarta.
Dulunya banyak dipakai di Desa Babadan dan Penganjang. Pada saat upacara
pernikahan pengantin yang bermahkota diarak oleh keluarganya sambil dibarengi
dengan tarian khas dan ada juga yang membawa seser ikan.
|
17.
|
023941
|
Rajeg Wesi
|
Merupakan
pagar bersusun yang isisnya terdiri dari beras tumpah, sisik, bunga dan ikan
yang menandakan bahwa daerah Indramayu kaya akan sumber alam
|
18.
|
023942
|
Puyong
|
Merupakan
nama burung besar dan bentuk tubuhnya seperti burung merpati yang sering
hinggap di sekitar rumah penduduk Desa Babadan.
|
19.
|
023943
|
Sejuring
|
Kata
asalnya segaring, yang menandakan kotak-kotak jaring nelayan
|
20.
|
023944
|
Sawat
Penganten
|
Sawat
artinya hiasan Pengantin di pelaminan yang berbentuk kupu-kupu, dipasang pada
lengan bagian atas, mahkotanya di kepala ditutup dengan cadar
|
21.
|
023945
|
Sawat
Riwog
|
Sawat
berarti kejar atau kupu-kupu, riwog berarti bulu lengkap dengan kepompongnya.
Sawat adalah binatang Crepung, lintah laut yang berkuku. Orang tua kita biasa
mengenal ikan asin crepung yang harganya cukup mahal dijual di pecinan/ pasar
Glodog.
|
22.
|
023946
|
Sawat
Triweh
|
Menggambarkan
kupu-kupu yang hinggap di riweh (ilalang)
|
23.
|
023947
|
Srikit
|
Merupakan
suatu jenis nama tumbuhan zaman dahulu yang banyak tumbuh di tepi rawa-rawa
Pulai Nila dan banyak dihinggapi oleh kupu-kupu.
|
24.
|
023948
|
Sisik
|
Sisik
merupakan hiasan dari hasil kerikan dari ikan kakap yang ditangkap para
nelayan. Sisik ini dikombinsikan dengan hiasan bunga dari tumbuhan laut.
|
25.
|
023949
|
Sekar Niem
|
Diambil
dari tumbuh-tumbuhan yang bernama sekar niem yang bentuk tumbuhannya elips,
kring, kecil-kecil dan banyak di tanam d sekitar rumah. Fungsinya untuk sesajian
dengan ditambah tujuh rupa kembang dan wewangian pada saat turunnya perahu ke
laut, pemasangan gunungan rumah, dan penyebaran benih padi.
|
26.
|
023950
|
Jahe
sarempang Kandang
|
Pohon
bercabang-cabang yang dipagari / dilindungi agar tidak dimakan burung.
Menggambarkan kerukunan keluarga, adanya perkawinan antara warga Belanda dan
warga pribumi karena sudah da tali perkawinan, maka ada persatuan warga
Belanda dengan warga pribumi. Kandang artinya lingkaran dari dua warga
menjadi satu keluarga. Hasil keturunan terpencar di 5 sentra batik yaitu di
Babadan, Paoman, Terusan, Penganjang, dan Pabean Udik
|
27.
|
023951
|
Teluki
|
Teluki
(semanggi) merupakan rumput yang bentuk daunnya kecil ada kipasnya, tumbuh di
empang ikan payau pinggir laut. Teluki ini oleh ibi-ibu dibuat makanan urap,
rasanya agak asin.
|
28.
|
023952
|
Sunggingan
Manuk Tetingkring
|
Sepasang
burung yang sedang hinggap di ranting-ranting
pohon sambil bercengkrama.
|
29.
|
023953
|
Swastika /
Sidomukti
|
Merupakan
perpaduan antara motif burung, bunga kenanga, motif sawat 9 mahkota pengantin
dan iwak (lauk) entog dalam satu kesatuan (kotak-kotak) yang dihiasi dengan
lingkarn-lingkaran kecil. Motif ini menggambarkan kehidupan yang harmonis di
antara mahluk hidup dalam suatu kesatuan ekosistem dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
|
30.
|
023954
|
Kembang
Kapas
|
Kain
kembang kapas ini dipakai mitos sebagai tumbal untuk menyelimuti anak yang
sedang sakit keras agar cepat sembuh. Pohon kapas banyak ditemukan di sekitar
Pulau Nila.Oleh para ibu pembatik,
kembang kapas dibuat benang (dipintal sendiri) kemudian dirajut dan dibuat
mori sebagai bahan baku batik tulis
|
31.
|
023955
|
Kembang
Kol
|
Menggambarkan
suatu tanaman sayuran yang biasa dimasak oleh orang cina di pulau Nila
menjadi masakan khas Cina
|
32.
|
023956
|
Kembang
Betah
|
Merupakan
nama bunga yang berwarna kuning, bentuknya panjang dan berkerut seperti ulat
serta banyak tumbuh dikuburan. Dengan mitos ini banyak dihuni oleh mahluk
halus.
|
33.
|
023957
|
Kapal
Kandas
|
Kapal
Karam dengan rantai-rantai yang terputus dalam jangka waktu satu malam, kapal
Jepang di bakar oleh Belanda. Menggambarkan terpecah-pecah hinga tinggal
rantai, ceruk , dayung, sudah abrasi kali Cimanuk mulai dari Desa Penganjang
sampai ujung Indramayu Utara tepi pantai tempat pangkalan perahu baik milik
Pribumi, Jepang, Belanda, dan Cina. Pada tahun 1970 diketemukan bangkai
perahu yang cukup besar di Desa Penganjang.
|
34.
|
023958
|
Kembang
Gunda
|
Di
rawa-rawa sekitar Pulau Nila banyak terdapat pohon gunda dan ganggeng. Dari
pohon gunda, kembangnya banyak dibuat urap (makanan khas) rasanya agak pahit
tapi enak dimakan. Kembang gunda ini bentuknya sangat bagus dan menarik. Oleh
larena para ibu pembatik, digambarkannya dalam motif batiknya.
|
35.
|
023959
|
Kawung
|
Kawung
adalah daun dari pohon aren yang dikeringkan dan banyak dipergunakan sebagai
pembungkus tembakau oleh para nelayan untuk merokok dengan cara digulung.
Pohon aren banyak terdapat di Indramayu bagian barat dan selatan.
|
36..
|
023960
|
Jahe
Sarempang
|
Adalah
tanaman jahe yang berdempetan seikat tapi bercabang. Menggambarkan tanaman
jahe yang berantai tapi masih berserakan. Artinya keluarga yang masih
terpencara-pencar karena belum ada persatuan keluarga
|
37.
|
023961
|
Jati
Rombeng
|
Nama ini
bersal dari tumbuhan jati yang berdaun besar, yang karena cuaca sangat panas
terik, sebagian daunnya banyak di makan ulat shingga daunnya menjadi rombeng.
Mengilhami para para nenek moyang tersebut untuk membuat batik motif jati
rombeng.
|
38.
|
023962
|
Batik
Urang Platok / iwak
Entog
|
Indramayu
mempunyai potensi udang / urang baik udang laut maupun udang tambak. Gizi
cukup tinggi dan non kolestrol. Hasil tambaknya bisa dikirim ke Jepang dan
Taiwan. Oleh orang Indramayu urang pedet kepalanya gede keras bercapet gede.
Harganya tinggi melebihi daging sapi. Ciri khas masakan udang di Indramayu
garam asem kulitnya dibikin petis. Bentuk udang persis seperti di motif batik urang Platok / urang
ayu, maka diciptakan batik urang Platok dan iwak (ikan) etong.
|
39.
|
023963
|
Iwak Petek
/ iwak keper
|
Ikan yang
bentuknya seperti layang-layang sisiknya tebal berwarna hitam putih kulitnya
tebal yang menggambarkan rakyat kecil yang biasa melawan tentara belanda
secara gerilnya di bantu oleh warga dari Cina yang terdampar di pulau Nila
yang akhirnya bisa dimenangkan oleh rakyat indramayu (Penganjang dan Babadan)
|
40.
|
023964
|
Ganggeng
|
Tanaman
Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-rawa,
tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah berfungsi
untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat makan
padi
|
41.
|
023965
|
Kayu Gorda
|
Merupakan
pohon besar yang ada dihutan, yang tumbuh subur dan berfungsi untuk
melindungi binatang-binatang. Kayunya dipakai untuk bahan bangunan
|
42.
|
023966
|
Dan Liris
|
Menggambarkan
tentara Belanda yang sedang berbaris rapi dengan langkah tegap berseragam.
|
43.
|
023967
|
Srintil
|
Srintil
merupakan sejenis burung yang banyak hidup dan beterbangan di sepanjang
pantai indramayu. Burung-burung ini banyak tersangkut pada jaring-jaring
nelayan yang sedang mencari ikan
|
44.
|
023968
|
Teratai
|
Bunga
Teratai banyak tumbuh di rawa-rawa dan balong (kolam) di sekitar Desa Babadan
dan Paoman. Bunganya biasa dimakan/dibuat urab atau tumis, di sawah-sawah
sekitar rumah penduduk banyak terdapat pohon teratai berbunga (disebut juga
kembang bandot). Bijinya dibuat kuaci.
|
45.
|
023969
|
Tiga
Negeri
|
Motif ini
menggambarkan adanya jalinan ikatan persaudaraan melalui pernikahan. Para
wanita pembatik dari Desa Babadan dan Penganjang banyak dinikahi oleh para
pemuda dai Desa Paoman kemudian memboyong istrinya para pembatik ke Desa
Paoman sehinggga batik banyak berkembang di Desa Paoman.
|
46.
|
023970
|
Banji
Tepak
|
Tepak
berarti kotak yang berfungsi untuk menyimpan benda-benda perhiasan dan di
simpan di dalam tembok. Diletakkan di bawah ubin. Kotak ini biasanya selalu
dalam keadaan terkunci
|
47.
|
0223971
|
Ayam Alas
|
Di hutan
belukar Pulau Nila banyak ayam liar (ayam hutan) di lingkungan para ibu yang
sedang membatik. Karena banyak ayam hutan tersebut, akhirnya memberikan
ide-ide/gambar untuk menuangkannya dalam motif batik tulis
|
48.
|
023972
|
Bokong
Semar
|
Pada saat
di Penganjang khususnya belum masuk 100% agama Islam, mereka masih menganut
aliran kepercayaan. Dengan kepercayaan itu, akhirnya didatangkan wayang kulit
dengan tema penyebaran Islam dengan peran utama wayang Semar uang bokongnya
(pantatnya) gede dengan gayanya berlenggak lenggok yang disenangi banyak
oarang.
|
49.
|
023973
|
Banji
|
Motif ini
tidak dijelaskan secara rinci pada dokumen hak paten batiknya
|
50.
|
023974
|
Cendrawasih
|
Cendrawasih
adalah nama burung yang dibawa oleh oarang Cina di pulau Nila dari Papua
|
h.Value dan
Semantika Motif Batik Paoman
Bila ditilik dari segi seni dan
budaya tradisional dari motif batik Paoman, maka banyak kandungan nilai ( value
) dan makna ( semantik ) dari motif
batik Paoman itu sendiri. Diperkaya pula dengan pengaruh-pengaruh budaya
mancanegara Seperti Belanda, Cina, Persia dan lain-lain. Sebab batik Paoman
sendiri banyak dipengaruhi olah bangsa asing
Nilai-nilai yang yang terkandung
dalam motif secara otomatis membawa makna tersendiri dalam corak batik tersebut.
Nilai-nilai yang terkandung pada motif batik seperti Kepahlawanan atau penjajahan, Kerukunan atau persaudaraan, persatuan,
sejarah, relegius, pelestarian, gizi atau kesehatan, mitos atau belief, dan
Pengetahuan, seni, dan ritual.
Nilai kepahlawanan atau penjajahan dalam motif batik cukup dominan maklum
Indonesia ( termasuk Indramayu ) sudah kenyang mengalami zaman penjajahan kuhususnya Belanda. Moti batik yang bernilai
kepahlawanan seperti motif Perang Teja,
Manuk Bengkuk, Kereta Kencana, Merak Berunding, Merak Ngibing, Sawat Biskuit,
Iwak Petek, Dan Liris. Contoh-contoh motif tersebut terlihat di bawah ini
Perang Teja
Motif ini
menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan Belanda. Di sepanjang
pinggir kali cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan banyak tentara Belanda yang
berjaga-jaga mengawasi pendudukpribumi terutama kaum lelaki.
Manuk
Bengkuk
Motif bermakna Rakyat Indramayu yang sedang dijajah
Belanda (KNIL) sangat merasa ketakutan sehingga ketika bertemu tentara Belanda
badannya sampai bengkuk (menunduk/membungkuk) karena tidak berani menatap mata
orang Belanda ( KNIL)
Kereta
Kencana
Melambangkan
kendaraan khusus para Jendral untuk meninjau kamp-kamp di sepanjang wilayah
Indramayu Utara karena dianggapnya basis masyumi ada di Babadan dan
sekelilingnya. Di waktu adanya alarm pribumi ga bisa bergerak bergerilya. Ada
tawanan pribumi diperlakukan pengganti kuda untuk menarik kereta beserta
penumpangnya.
Merak
Berunding
Motif ini
bermakna atau menggambarkan perundingan antara Belanda dengan
Pribumi, namun oleh
Pribumi ditolak karena warga sudah kehabisan bahan pangan yang sering dirampok
oleh KNIL (Belanda)
Merak
Ngibing
Menggambarkan
kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan peperangan melawan KNIL
Belanda. Taktik perang yang dilakukan oleh rakyat pribumi Inrdramayu adalah
dengan perang bergerilya di waktu malam hari pada saat KNIL sedang tertidur
lelap.
Sawat
Biskuit
Sawat adalah mahkota pengantin yang
dipasang pada kedua tangan di atas siku. Biskuit merupakan makanan/kue yang
biasa dimakan oleh Belanda dulu pada acara pesta-pesta pernikahan orang Belanda
maupun pernikahan rakyat Indramayu yang memakai pakaian adat/ mahkota (sawat)
Iwak Petek
Ikan yang
bentuknya seperti layang-layang sisiknya tebal berwarna hitam putih kulitnya
tebal yang menggambarkan rakyat kecil yang biasa melawan tentara belanda secara
gerilnya di bantu oleh warga dari Cina yang terdampar di pulau Nila yang
akhirnya bisa dimenangkan oleh rakyat indramayu (Penganjang dan Babadan)
Dan Liris
Menggambarkan
tentara Belanda yang sedang berbaris rapi dengan langkah tegap berseragam.
Nilai kerukunan atau persaudaraan
menggambarkan antara sesama manusia saling menghormati, menjalin silaturahmi,
kerja sama, bahkan ada yang menguatkan hingga membentuk keluarga baru. Contoh
motif Paoman seperti berikut.
Jahe
Sarempang Kandang
Pohon
bercabang-cabang yang dipagari / dilindungi agar tidak dimakan burung.
Menggambarkan kerukunan keluarga, adanya perkawinan antara warga Belanda dan
warga pribumi karena sudah da tali perkawinan, maka ada persatuan warga Belanda
dengan warga pribumi. Kandang artinya lingkaran dari dua warga menjadi satu
keluarga. Hasil keturunan terpencar di 5 sentra batik yaitu di Babadan, Paoman,
Terusan, Penganjang, dan Pabean Udik
Swastika/
Sidomukti
Merupakan
perpaduan antara motif burung, bunga kenanga, motif sawat 9 mahkota pengantin
dan iwak (lauk) entog dalam satu kesatuan (kotak-kotak) yang dihiasi dengan
lingkarn-lingkaran kecil. Motif ini menggambarkan kehidupan yang harmonis di
antara mahluk hidup dalam suatu kesatuan ekosistem dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
Tiga Negri
Motif ini
menggambarkan adanya jalinan ikatan persaudaraan melalui pernikahan. Para
wanita pembatik dari Desa Babadan dan Penganjang banyak dinikahi oleh para
pemuda dai Desa Paoman kemudian memboyong istrinya para pembatik ke Desa Paoman
sehinggga batik banyak berkembang di Desa Paoman
Nilau persatuan
digambarkan pula oleh motif batik paoman karena kuatnya persamaan nasib,
persamaan hak dan kewajiabn. Dengan persatuan ini menunjukkan kekuatan suatu
kelompok manusia dalam menghadapi sesuatu baik persatuan lingkup bangsa.
Seperti digambarkan pada motif berikut.
Jahe
sarempang
Adalah
tanaman jahe yang berdempetan seikat tapi bercabang. Menggambarkan tanaman jahe
yang berantai tapi masih berserakan. Artinya keluarga yang masih
terpencara-pencar karena belum ada persatuan keluarga
Motif batik Paoman bernilai sejarah. Pebatik sengaja
mengabadikannya pada motof batik sesuai dengan peristiwa saat itu. Pebatik
sengaja mengenalkan sejarah melalui motif batik seperti dipaparkan di bawah
ini.
Kapal Kandas
Motif di
atas bermakna atau menggambarkan Kapal Karam dengan rantai-rantai yang terputus
dalam jangka waktu satu malam, kapal Jepang di bakar oleh Belanda.
Menggambarkan terpecah-pecah hinga tinggal rantai, ceruk , dayung, sudah abrasi
kali Cimanuk mulai dari Desa Penganjang sampai ujung Indramayu Utara tepi
pantai tempat pangkalan perahu baik milik Pribumi, Jepang, Belanda, dan Cina.
Pada tahun 1970 diketemukan bangkai perahu yang cukup besar di Desa Penganjang.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang beragama sesuai dengan sila pertama Pancasila “
Ketuhanan Yang Maha Esa “. Wajar bangsa Indonesia aktivitasnya dipengaruhi oleh
agama. Hal ini digambarkan pula oleh motif batik Indramayu yang memiliki nilai relegius seperti tergambar berikut ini.
Bokong Semar
Pada saat di Penganjang khususnya
belum masuk 100% agama Islam, mereka masih menganut aliran kepercayaan. Dengan
kepercayaan itu, akhirnya didatangkan wayang kulit dengan tema penyebaran Islam
dengan peran utama wayang Semar uang bokongnya (pantatnya) gede dengan gayanya
berlenggak lenggok yang disenangi banyak oarang.
Motif batik
Poman juga mengenal mitos sehingga
digambarkan dalam motifnya. Hal kepercayaan
bangsa tradisional sangat kental terutama di daerah-daerah yang belum luas
dipengaruhi oleh budaya luar. Nilai-nilai demikian tergambar dalam motif Bokong
Semar dan motif lain berikut ini.
Kembang
Kapas
Kain kembang
kapas ini dipakai mitos sebagai tumbal untuk menyelimuti anak yang sedang sakit
keras agar cepat sembuh. Pohon kapas banyak ditemukan di sekitar Pulau Nila.Oleh para ibu pembatik, kembang kapas
dibuat benang (dipintal sendiri) kemudian dirajut dan dibuat mori sebagai bahan
baku batik tulis
Kembang
Betah
Merupakan
nama bunga yang berwarna kuning, bentuknya panjang dan berkerut seperti ulat
serta banyak tumbuh dikuburan. Dengan mitos ini banyak dihuni oleh mahluk
halus.
Motif lain
bernilai kesehatan atau gizi. Nampaknya pebatik Paoman peduli
terhadap kesehatan sehinggap digambarkan dalam motif batiknya. Motif bernilai
kesehatan seperti pada motif di bawah ini.
Urang
Platok/Iwak Entog
Indramayu
mempunyai potensi udang / urang baik udang laut maupun udang tambak. Gizi cukup
tinggi dan non kolestrol. Hasil tambaknya bisa dikirim ke Jepang dan Taiwan.
Oleh orang Indramayu urang pedet kepalanya gede keras bercapet gede. Harganya
tinggi melebihi daging sapi. Ciri khas masakan udang di Indramayu garam asem
kulitnya dibikin petis. Bentuk udang persis
seperti di motif batik urang Platok / urang ayu, maka diciptakan batik
urang Platok dan iwak (ikan) etong.
Motif batik
Paoman banyak pula yang bernilai pengetahun.
Motif bernilai pengetahuan banyak memberikan informasi kepada kita dan banyak
pula memberikan manfaat kepada khalayak untuk menambah pengalaman. Ada beberapa
motif yang bernilai pengetahuan seperti di paparkan di bawah ini.
Kembang
Gunda
Di rawa-rawa
sekitar Pulau Nila banyak terdapat pohon gunda dan ganggeng. Dari pohon gunda,
kembangnya banyak dibuat urap (makanan khas) rasanya agak pahit tapi enak
dimakan. Kembang gunda ini bentuknya sangat bagus dan menarik. Oleh larena para
ibu pembatik, digambarkannya dalam motif batiknya.
Ganggeng
Tanaman
Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-rawa,
tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah berfungsi
untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat makan padi
Teratai
Bunga
Teratai banyak tumbuh di rawa-rawa dan balong (kolam) di sekitar Desa Babadan
dan Paoman. Bunganya biasa dimakan/dibuat urab atau tumis, di sawah-sawah
sekitar rumah penduduk banyak terdapat pohon teratai berbunga (disebut juga
kembang bandot). Bijinya dibuat kuaci.
Ayam Alas
Di hutan belukar Pulau Nila banyak ayam liar (ayam
hutan) di lingkungan para ibu yang sedang membatik. Karena banyak ayam hutan
tersebut, akhirnya memberikan ide-ide/gambar untuk menuangkannya dalam motif
batik tulis.
Motif batik
Paoman ada yang bernilai seni.
Sebenarnya batik juga termasuk bidang seni. Akan tetapi dalam motif ini
bermakna atau menggambarkan nilai seni. Contoh motif bermakna seni yang
diuangkap berikut.
Lokcan
Di Indramayu banyak bermunculan
kesenian tradisional. Salah satunya
adalah tari topeng. Lokcan merupakan salah satu bentuk topeng yang diambil dari
seni tari yang terdapat di Desa Tambi Kec. Jatibarang; berbentuk bunga Juana
yang menandakan banyak nelayan dari daerah Cina yang berlabuh di pantai
Indramayu
Ada nilai ritual yang digambarkan oleh motik
batik Paoman. Motif ini menggambarkan upacara tertentu dengan melakukan sesaji seperti
tergambar pada motif berikut.
Sekar
Niem
Diambil dari tumbuh-tumbuhan yang
bernama sekar niem yang bentuk tumbuhannya elips, kring, kecil-kecil dan banyak
di tanam d sekitar rumah. Fungsinya untuk sesajian
dengan ditambah tujuh rupa kembang dan wewangian pada saat turunnya perahu ke
laut, pemasangan gunungan rumah, dan penyebaran benih padi.
i. Upaya
Pelestarian Batik Paoman
Batik Paoman memiliki nilai luhur di
mata daerah Kabupaten Indramayu khususnya dan pada umumnya di negara Indonesia
karena batik telah ditetapkan oleh Unesco pada tahun 2009 sebagai warisan
budaya dunia milik Indonesia (warta Kota, 7 mei 2011, hal 19).
Dengan
demikian perlu dijaga pelestariaannya. Bila tidak ada upaya pelestarian, maka
tidak aneh suatu yang berharga pasti akan punah denan sendirinya. Upaya-upaya
pelestarian batik paoman dilakukan melalui perorangan, tokoh/ pengusaha,
kelompok/organisasi, atau pemerintah itu sendiri.
Pelestarian
oleh perorangan sebagai individu, wajib sadar bahwa batik paoman adalah batik
asli Indramayu. Siapa pun yang merasa warga Indramayu seharusnya memiliki batik
Paoman dengan berbagai motif. Harus tergerak kesadarannya yang diingatkan oleh
pemerintah kabupaten indramayu melaui Dinas Pariwisata Kabupaten Indramayu.
Sebagai Tokoh/
pengusaha, telah dirintis oleh CV Paoman art beserta , Hj.Siti Ruminah Sudijono
dan kawan-kawan, dengan GOW ( Gerakan Organisasi wanita ) sekabupaten Indramayu
yang sanggup mendanai untuk kelestarian batik Paoman sebagai usaha atau badan
koperasi.
Sebagai
kelompok/organisasi, berupaya melestarikan batik tersebut melalui pemakaian
seragam batik paoman setiap hari tertentu kegiatannya. Sebagai Pemerintah Kabupaten Indramayu,
berupaya dalam pelestarian batik Paoman dengan cara himbauan Pemda pemakaian
batik Paoman pada organisasi / sekolah atau instansi Pemerintah.
Pada awalnya
setiap sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA diwajibkan memakai batik paoman
bermotik Kembang Kapas, tetapi pada
perkembangannya setiap sekolah tidak hanya memakai batik bermotif kembang kapas saja. Dibolehkan motif
lain dari batik Paoman tersebut. Adapun untuk instansi pemerintah yang sebagai
pegawai negeri setiap hari Jumat diwajibkan memakai patik Paoman yang bermotif Rajeg Wesi
PENUTUP
a.Kesimpulan
Batik Indramayu seringkali disebut juga Batik
Dermayon, dan lebih dikenal lagi dengan sebutan Batik Paoman. Batik ini
tergolong batik pesisir. Di Indonesia Batik Pesisir yang juga terkenal adalah
Batik Pekalongan, Batik Cirebon dan Batik Madura.
Batik Dermayu, termasuk Batik Tradisional Indramayu
yang memiliki ciri khas tersendiri. Corak-coraknya yang khas itu tidak dapat
dijumpai pada batik di daerah lain. Kalaupun ada kesamaan dalam hal ragam dan
hiasnya di batik daerah lain, gaya serta pewarnaanya pada Batik Surya Indramayu
tetaplah berbeda. Hal ini dikarenakan kentalnya pengaruh budaya baik yang
datang dari luar, juga dikarenakan kekayaan budaya daerah Indramayu sendiri
serta kentalnya unsur kepercayaan, pengaruh lingkungan dan adat istiadat.
Dalam hal motif dan warna batik, nyata sekali
perbedaannya antara batik klasik Indramayu dengan batik klasik Cirebon (Batik
Trusmi) dan Madura (batik Sumenep). Batik Paoman Indramayu, banyak dipengaruhi
oleh perkembangan batik di daerah Pesisir Utara Jawa Tengah seperti; Lasem. Sedangkan
Batik Trusmi Cirebon mendapat pengaruh besar dari daerah pedalaman Jawa Tengah
seperti Daerah Pengging dan Solo.
Dalam sejarahnya pembuatan Batik Klasik Indramayu
diperkirakan telah berlangsung lama, yaitu sekitar abad ke 13-14 dimana
Pelabuhan Cimanuk menjadi satu-satunya pelabuhan terbesar di Pulau Jawa dan
Asia, semasa jayanya Kerajaan Manuk Rawa di Muara Cimanuk. Saat itu perdagangan
dari berbagai bangsa di dunia terjadi di Pelabuhan Muara Cimanuk. Selanjutnya
Diramaikan kembali di masa kerajaan Demak (tahun 1527). Karena saat itu banyak
pengrajin dari Lasem yang hijrah ke Indramayu. Oleh karena itu tidaklah heran
jika Batik Paoman Indramayu ada yang hampir sama motifnya dengan motif batik
Lasem yang didalamnya sudah dipengaruhi pula oleh Batik Cina. Meskipun begitu
batik dari Jawa Tengah ini masuk ke Indramayu melalui perantara
pedagang-pedagang yang mondar-mandir antara Jepara dan Banten.
Sementara itu dalam catatan sejarah Pulau Jawa
dijelaskan bahwa Ki gede Trusmi dan Ki Gede Pengging (Kebo Kenanga) adalah
murid Syekh Lemahabang alias Syeh Siti Jenar. Dimungkinkan banyak orang-orang
dari Pengging-Solo yang hijrah ke Trusmi dan dari sana mereka mengembangkan
industri batik hingga sekarang.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa industri batik
di Indramayu sudah berkembang sejak zaman Kerajaan Manukrawa, Majapahit, Demak,
sedangkan di Cirebon (trusmi), baru berkembang pada zaman Kerajaan Pajang.
Mungkin pula orang-orang dari negeri Pajang yang runtuh di tahun 1585 banyak
warganya yang hijrah ke trusmi dan disana kemudian mengembangakan industri
batik Trusmi.
Meski Batik Indramayu dikenal sebagai batik klasik dan usia perkembangannya telah beratus tahun, tetaplah menghormati perkembangan batik di Cirebon. Hal ini dikarenakan pengaruh Keraton di Cirebon meski telah memasuki jaman merdeka, tetap berpengaruh besar pada perkembangan dan motif yang ada. Wajar jika batik Paoman Indramayu lebih kaya motifnya ketimbang Batik Cirebon. Namun karena Motif Batik Indramayu belum melakukan penertiban hak cipta banyak pula motif-motif yang berasal dari Indramayu diakui oleh pembatik luar.
Meski Batik Indramayu dikenal sebagai batik klasik dan usia perkembangannya telah beratus tahun, tetaplah menghormati perkembangan batik di Cirebon. Hal ini dikarenakan pengaruh Keraton di Cirebon meski telah memasuki jaman merdeka, tetap berpengaruh besar pada perkembangan dan motif yang ada. Wajar jika batik Paoman Indramayu lebih kaya motifnya ketimbang Batik Cirebon. Namun karena Motif Batik Indramayu belum melakukan penertiban hak cipta banyak pula motif-motif yang berasal dari Indramayu diakui oleh pembatik luar.
Namun harus kita akui bahwa daerah Cirebon dan
Indramayu sama-sama merupakan kota pelabuhan dan kota perdagangan dengan letak
geografis yang berdekatan. Wajar saja jika ke dua daerah ini saling
mempengaruhi dengan ragam hias batik yang tak terelakkan keindahan dan
ragamnya.
Yang menarik dari dua daerah tersebut masing-masing
memiliki corak yang satu sama lainnya berbeda. Meskipun kadang ada juga
persamaannya. Ciri ragam hias Batik Indramayu adalah ungkapan rupa yang datar,
lugas, sederhana dan tidak mengandung makna simbolis. Sedangkan pada ragam hias
batik Cirebon kebanyakan berdasarkan makna perlambangan, aturan tertentu, pola
penggambaran persfektif seperti lukisan, karakter garis halus dan detil. Warna
khas kuning Cirebon.
Ragam hias batik Indramayu merupakan ciri pesisiran
sedangkan ragam hias Batik Cirebon tidak bisa sepenuhnya dikatakan pesisiran,
karena latar budayanya keratonnya sangat dominan. Indramayu sebagai kota
pelabuhan dan kota para pedagang dan nelayan yang semenjak dulu mempertemukan
para penjual dan pembeli, barang-barang seperti keramik, sutra Cina, yang waktu
itu bermaksud memperkenalkan pada masyarakat Indramayu keindahan ragam hias
dari negeri Cina dan negeri Asia juga Eropa.
Bermukimnya masyarakat Cina di Indramayu semenjak
zaman dahulu, telah menciptakan interaksi sosial budaya yang harmonis dengan
penduduk lokal. Hal ini dapat dilihat dari perpaduan dan ragam hias Batik
Surya, Paoman Indramayu, atau batik tradisi dengan hudaya Cina. Kain-kain
Batik Indramayu pada dasarnya tidak memiliki trasdisi pencantuman nama
atau tanda tangan si pengrajin dan si pengusaha. Lain hal-nya dengan Kain Batik
Pekalongan seperti Batik Belanda dan Cina yang nama perancangnya dicantumkan,
misalnya Batik Van Zulyen. Dengan tidak adanya pencantuman nama tersebut,
pencarian secara akurat siapa pembuat atau pemilik kain batik tersebut selalu
saja menemui kesulitan. Oleh karena itulah daerah pecinan yang berlokasi
sepanjang tepi timur Sungai Cimanuk menjadi tempat tinggal turun temurun
masyarakat Cina di Indramayu menjadi salah satu sumber data sejarah
perkembangan batik dan pengaruh Budaya Cina Indramayu.
b.Saran
sebagai
saran dalam upaya sosialisasi dan popularisasi motif batik Paoman sebagai nilai
kebanngaan warga Indramayu khususnya dan Warga Indonesia pada umunya karena
batik merupakan aset bangsa dan aset pemerintah pada upaya memperkaya budaya
nusantara Indonesia. Dimana pemerintah memiliki kepentingan dalam produksi
batik yaitu dari task untuk memenuhi budget di dlam negeri
untuk
bangsa memiliki aset memperkaya khasanah budaya yang tidak dimiliki oleh budaya
asing dan tidak kalah saing dengan mancanegara. Selain bida digunakan sebagai
mata pencaharian oleh produsen, masyarakat sebagai konsumen pun mengoleksi
batik dan berupaya melestarikan budaya batik Indonesia.
Saran
kepada produsen batik Paoman Indramayu untuk tetap meningkat usahanya dan laris
dipasaran, maka mulai mengendalikan harga jangan terlalu tinggi harga batik di
pasaran. Produsen batIk tekun dan rutin memantau harga batik di pasaran baik
dalam negeri maupun mancanegara secara berkala. Produsen batik jangan
tertinggal oleh informasi di luar.
Selain
menurunkan harga kulaitas produksi tetap di jaga bahkan kalau bisa ditingkatkan
kualitasnya. Sebenarnya ada keterkaiatan antara kualitas dan harga. Barang yang
berkualitas harganya biasanya mengimbangi kulaitas. Akan tetapi dicari celah
harga yang menguntungkan, tetapi kualitas tidak kalah dengan pesaing.
Variasi
motif dan warna lebih ditingkatkan lagi dengan berbagi studi banding dengan
motif dan warna batik lain, baik domestik maupun mancanegara. Produsen Batik
paoman berupaya inovasi dan kreativitas menuju pasaran di masa depan.
Saran
kepada warga bangsa Indonesia selagi masih berstatus sebagai warga negara Indonesia mari berupaya
mencintai buatan bangsanya sendiri dengan memilki batik buatan Indonesia dan
khususnya warga Indramayu sudah saatnya memajukan daerahnya sendiri dengan
membeli batik Paoman.
Sebagai
pemerintah khususnya Kabupaten Indramayu merupakan tulang punggung untuk tetap
melestarikan dan tumbuhkembangnya batik Paoman yang ada diwilayahnya berupaya
dengan langkah-langkah pastinya merambat ke dunia batik. Dengan peringan pajak
dan menghilangkan pajak berganda. Berupaya membuka akses pemasaran baik dalam
negeri maupun luar negeri dengan membuat
rekanan kerja atau MOU ke beberapa instansi lain atau ke beberapa negara dengan
fasilitasnya yang menjanjikan produsen. Walau selama ini sudah ada beberapa
upaya pemerintah Kabupaten Indramayu dengan himbauannya pemakaian seragam pada
setiap instansi dan sekolah di
lingkunagan regionalnya.
Daftar Referensi :
warta Kota,
7 mei 2011, hal 19
http://batikpaoman.com
Jatibarang,
15 Mei 2011
Drs. SAEPUDIN, M.A.
Guru SMAN 1 Jatibarang, Alumnus Pascasarjana
Dep.Adm. UI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar