Selasa, 11 September 2012

Batik Paoman Indramayu, Jawa Barat


 BATIK PAOMAN INDRAMAYU

1.    Pendahuluan
a.    Latar Belakang
Selama ini budaya batik nasional makin tergerus pertumbuhannya oleh pakaian yang bersifat modern ala mancanegara. Baik pakaian batik maupun non batik. Pakaian Non batik dan batik mancanegara sama-sama  memberangus batik nasional umumnya maupun batik Paoman khususnya. Batik mancanegara lebih cerah warnanya sehingga lebih tertarik dengan warnanya. Batik mancanegara lebih murah harganya karena batik mancanegara membatik bukan ditulis, melainkan dicetak sehingga memproduksi batik lebih cepat dan lebih banyak oleh karena itu harga batik mancanegara lebih murah. Sedangkan batik Paoman dan nusantara kebanyakan melalui tulis sehingga membutuhkan proses yang lama sehingga harganya lebih mahal. Dengan membatik dengan waktu lama, maka ongkos karyawan lebih banyak atau mahal.Hal demikian batik Paoman semakin tergerus pertumbuhannya.
            Bagi bangsa Indonesia sendiri atau domestik dalam berpakaian  bergaya     batik dalam kehidupan sehari- hari masih belum membanggakan. Pakaian gaya batik masih pilih-pilih untuk berpakaian sehari-hari ( terutama Batik Poman ). Pakaian gaya batik hanya sering di pakai saat hajatan, upacara tertentu, dan seragam sekolah pada hari-hari tertentu. Kalau berdasarkan waktu, masih banyak waktu digunakan untuk berpakaian non batik. Pakaian batik hanya digunakan dalam waktu-waktu tertentu saja. Biasanya yang bersifat seremoni.

          b. Etimologi Batik
Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang dituliskan ke atas kain sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye) atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.
Kerajinan batik adalah suatu seni tradisional yaitu kerajinan yang turun temurun. Biasanya kerajinan ini diturunkan dari orang tua kepada anak cucunya. Makanya, tidak aneh bila kerajinan ini dimiliki oleh keturunan keluarga tetrtentu. Kerajinan batik merupakan warisan sejak zaman nenek moyang yang dilestarikan hingga saat ini.
Kerajinan batik pada perkembangannya banyak dipengaruhi oleh beberapa negara asing seperti Cina ( Tionghoa ) dan Belanda. Tionghoa mempengaruhi warna cerah ( merah ) pada batik yang juga mempopulerkan corak phoenix. Belanda mempengaruhi corak bunga-bungaan pada batik seperti bunga tulip dan juga gedung dan kereta kuda. Warna yang dipengaruhi oleh Belanda ini berwarna biru. . (http://cantingbatik.wordpress.com/category/pengertian-batik/02-05-2011)
c.    Lokasi
Batik Indramayu sering juga disebut batik Dermayon asal kata dermayuan ( Indramayuan ). Suku kata uan terkadang dibaca on. Dermayuan ( penyingkatan suku akhir ), maka dibaca dermayon (Indramayuan) yang maknanya berhubungan/corak dermayu (Indramayu). Seperti contoh kata keprabuan disingkat keprabon ( berkaiatan dengan kerajaan ).
Batik Poman asal kata dari Paoman yang sering disingkat dengan Poman ( penyingkatan suku awal ) seperti juga dengan kata lain Cirebon sering disingkat Cerbon. Indramayu sering disingkat Dermayu. Paoman adalah nama salah satu lokasi wilayah yang berada di lingkungan Kabupaten Indramayu ( Jawa Barat ). Yang beralamat di Jalan Siliwangi 315 A Paoman Indramayu kota 45211,

http://maps.googleapis.com/maps/api/js/StaticMapService.GetMapImage?1m2&1i1679418&2i1085357&2e1&3u13&4m2&1u450&2u300&5m3&1e0&2b1&5sen-US&token=78100

Selain yang beralamat di Indramayu, Batik Poman juga membuka cabang di Jakarta yang beralamat di Jl Jatiwaringin Raya 20 ( depan Swalayan Naga) Kalimalang, Jakarta Timur.
Antara kata Dermayon dengan kata Poman ( Paoman ) yang terkenal adalah kata Poman karena promotor batik yang terbesar adalah ada   di wilayah Poman, maka tidak aneh sebutan kata yang dipakai adalah Batik Poman. Pemiliknya adalah Hj. Ruminah Sudijono.

founding

Batik Poman tergolong beraliran pesisir ( pantai laut ). Yang cirinya menggambarkan burung-burung  pantai, tanaman pantai, kerang laut, hasil lautan ( ikan, udang, cumi-cumi ), Kapal / perahu nelayan. Warna yang dominan natural, menggambarkan kelautan dan alam sekitarnya yang alami bersifat tradisional.

The Legend
     
d.    Tujuan dan Manfaat
Tujuan kami memilih penelitian Batik Poman dalam mata kuliah Budaya Organisasi dibawah bimbingan dosen Profesor Dr. Martani Husaini Universitas Indonesia ( UI ) adalah dalam rangka  mengetahui, menyebarluaskan, dan melestarikan Batik Poman yang bertumbuhkembang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Batik tersebut selama ini ada, akan tetapi belum dikenal secara luas walaupun sudah diekspor ke mancanegara. Dengan penelitian demikian kami ikut melestarikan dan mempopolerkan Batik Poman tersebut melalui media tulis secara ilmiah..
Manfaat yang diperoleh dalam tugas ini adalah turut serta pemerintah kabupaten Indramayu dalam memperkenalkan kualitas motif atau corak Batik Poman di kancah nusantara dan Internasional pada khususnya dan pada umumnya ikut membanggakan budaya nasional Indonesia dengan kekayaan budaya batik tradisional yang berdomisili di kabupaten Indramayu.


BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Budaya Organisasi CV. Paoman Art
            Budaya orgaisasi yang kami teliti di CV. Paoman Art bertolak dari teori Edgar Schein (2004) yang meliputi artifacts, beliefs & values  dan basics. Artifacts merupakan lapisan budaya perusahaan yang paling luar, yang tampak dan nyata.misalnya seragam, desain bangunan, ritual dan simbol-simbol. beliefs & values adalah dasar budaya perusahaan yang mengarahkan pada perilaku karyawannya. Nilai berkaitan dengan moral dan etik dan menentukan apa yang seharusnya dilakukan. Sedangkan basics merupkan lapisan terdalam budaya perusahaan yang mendasari nilai, sikap dan keyakinan.
            Lebih lanjut, deskripsi ketiga elemen budaya organisasi CV. Paoman Arts dari hasil penelitian kami dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.     Artifacts
     Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa artifacts merupakan
lapisan budaya perusahaan yang paling luar, yang tampak dan nyata.misalnya seragam, desain bangunan, ritual dan simbol-simbol.
a.     Desain Bangunan
            Tidak dapat dipungkiri bahwa desain bangunan merupakan ciri terluar yang paling tampak, nyata dan sangat mudah dilihat. Desain bangunan ini, sedikit banyaknya sudah menjelaskan apa yang akan menjadi goal suatu organisasi atau perusahaan sebagai contoh kita bisa melihat bagaimana bangunan kantor pos dengan warna cat yang sama untuk semua pelosok,  bangunan alfamart, bangunan indomart, dan lain sebaginya. Konsep desain bangunan tersebut sudah jelas mengindikasikan bahwa ohh...ini ada alfamart, kantor pos, indomart dan seterusnya.
            Desain bangnunan  Cv. Paoman Art tampaknya tidak secara khusus di desaign demikian sehingga bagi orang asing tentu akan kesulitan untuk mengenalinya dengan cepat. Terlebih, Cv Paoman Art terletak di tempat pemukiman penduduk dan  menyatu dengan rumah pemiliknya.Pada awal kami datang juga agak sedikit kesulitan. Setelah, kami mencari-cari barulah ditemukan papan nama dan ruang show room batik yang bertuliskan “BATIK PAOMAN” lalu setelah berjalan agak masuk kedalam kami melihat juga desain khusus bangunan yang menjadi identitasnya. Perhatikan gambar berikut :







             Gbr. 1 Showroom Batik Paoman di Depan Rumah dan Papan Nama






               









b.     Profil CV Paoman Art

Nama Perusahaan                   : Paoman Art
Nomor, Tanggal Perizinan      : 02/Kandep.14.12/II/I/98, 13-01-1998
Nama Pengusha                      : Hj. Siti Ruminah Sudijono
Tempat, Tanggal Lahir             : Indramayu, 25 Juni 1951
Alamat                                         : Jalan Siliwangi 315/A Kecamatan    
                                                  Indramayu Kabupaten Indramayu
Sektor Usaha                             : Sektor Non Pertanian
Bangunan Perusahaan          : Luas Tananh 1500 m2
                                                       Luas bangunan 400 m2
Hak Cipta Batik                         : Dept.Kehakiman dan Ham No.023926/
                                                       26 September 2003
Jumlah Motif                              : 50 Motif ( tahun 2003 )
                                                       47 Motif ( tahun 2004 )
                                                       46 Motif ( tahun 2005)s
Jumlah Karyawan                    : 63 orang
                                                       ( 58 Perempuan, 5 Laki-laki )
Tempat Work Shop                   : 2 buah
Tempat Show Room                 : 2 buah
Permodalan
a.    Modal Sendiri                      : Rp 175.000.000,00
b.    Modal Luar                           : Rp   75.000.000,00
c.    Jumlah Asset                       : Rp 224.000.000,00
d.    Jumlah Omset                     : Rp 310.000.000,00
e.    Jumlah Keuntungan            : Rp   60.000.000,00

c.    Proses Pembuatan Batik
Tahap-tahap pembuatan batik-tulis di Paoman adalah sebagai berikut:
Sebelum kain mori dibatik yang masih berwarna putih dan sudah dipotong – potong sesuai dengan ukuran masing-masing,

 biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan merendam mori dalam air selama satu malam,

kemudian dicuci selama ¼ jam dan direbus dalam air kanji atau tajin (air rebusan beras yang kadang diberi campuran daun bambu dan sedikit gamping). Cara ini disebut sebagai nganji.


Setelah dicuci kemudian  dijemur supaya kering di ruang terbuka agar tidak terkena kotoran debu atau yang lain. Kalau sudah kering kotoran mudah dilepas.

             Setelah dikanji, kain lalu digulung kemudian diletakkan di atas papan atau tempat yang datar lalu dipukuli dengan palu kayu. Proses menganji dan mengemplong ini dilakukan agar cairan malam yang nantinya digoreskan diatas kain tidak terlalu meresap ke dalam serat tenunan. Dengan demikian malam dapat dengan mudah dihilangkan.
              Kemudian kita membuat desain batik diatas kain mori yang telah kering dengan pensil atau kalau sudah mahir langsung dengan canting menggunakan warna dasar yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada.


            Lalu menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain ke dalam larutan pewarna.
.           Beberapa canting digunakan untuk warna yang berbeda - beda supaya warna itu tidak berbaur dengan warna lain dan mengisi canting tidak terlalu penuh supaya jangan telalu banyak yang tumpah.
 Memberi warna motif yang diinginkan. Ada warna coklat, biru, hijau, merah atau warna yang lain sesuai dengan tujuan pemberian warna. Biasanya dipasang di atas bambu supaya kain tidak menempel dengan kain yang lain agar warna tidk tembus pada kain sebelahnya.
  

             Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus dengan air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlukuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur).


Setelah direbus dengan air panas lalu menjemurnya supaya kering di halaman terbuka dan penuh dengan panas cahaya matahari. Biarkan hingga beberapa waktu.


Stelah kering kain batik siap dijadikan atau dibuat jahitan apa. Apakah dibuat baju? Apakah dibuat daster? Atau dibiarkan begitu saja untuk dijual dalam bentuk seperti bahan setengah jadi terserah akan dibuat model apa oleh konsumen.

d.    Seragam
                 Dalam rangka mencintai dan menumbuhkembangkan serta mengembangkan kebanggaan nilai batik Paoman, maka motif-motif batik Paoman sebagai sampel digunakan seragam karyawan atau pelayan menerima tamu sehari-hari. Dimulai dari hari Senin sampai hari sabtu, untuk hari Minggu seragam bebas.
                 Untuk hari senin memakai seragam bermotif Jerapang seperti yang terlihat pada seragam yang dipakai pelayan di bawah ini.
Motif Jerapang di atas merupakan motif  batik Paoman Indramayu yang berwarna dasar coklat dihiasi bunga-bunga berbentuk bulat yang berangkaian merupakan perpaduan yang kuat.
                 Pada hari Selasa karyawan atau pelayan CV Paoman Art menggunakan seragam batik yang bermotif Kawung Sodok. Motif Kawung Sodok merupakan salah satu motif khas batik Paoman yang mengambil motif bunga bersegi empat. Motif ini mempunyai ciri khas  gambar kawung. Kawung adalah daun dari pohon aren yang dikeringkan dan banyak dipergunakan sebagai pembungkus tembakau oleh para nelayan untuk merokok dengan cara digulung. Pohon aren banyak terdapat di Indramayu bagian barat dan selatan. Contohnya seperti yang terlihat di bawah ini.


      Pada hari Rabu penggunaan seragam batik berbeda lagi dengan motif-motif yang telah disebut terdahulu. Pada hari ini menggunakan motif cuiri. Motif Cuiri memiliki ciri  khas yaitu ....... seperti yang tergambar di bawah ini contohnya.


       Hari Kamis penggunaan motif  yang memiliki ciri khas ..... motif ini disebut motif Angin Rante ( rantai ). Motif Angin Rante memang seperti sebutannya seperti rantai yaitu saling rerangkaian saling bersambungan seperti tergambar di bawah ini.


      Seragam yang digunakan pada hari Jumat adalah menggunakan motif Ganggang . Motif Ganggang ini memiliki ciri khas yaitu gambar ganggang. Tanaman Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-rawa, tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah berfungsi untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat makan padi. Contohnya seperti yang tergambar di bawah ini


Dan untuk hari Sabtu  menggunakan seragam motif Cuiri putih. Motif seperti di atas akan tetapi berwarna putih seperti terlihat seperti pada gambar di bawah ini.


e.         Ritual
             Kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun yang dilandasi keyakinan tertentu yang biasa disebut ritual selalu dipengaruhi oleh keyakiman agama karyawan dan pemilik perusahaan, yaitu agama Islam. Seluruh karyawan 100% beragama Islam. Ritual yang sering dilakukan oleh karyawan adalah shalat duha. Hal ini berkeyakinan dengan shalat duha dimudahkan mendapat rezki dari Allah SWT mellalui usaha atau kerja membuat batik. Adapun ritual yang dilakukan oleh pimpinan CV Paoman Art, Hj. Rumini Sudiono, selain yang dilakukan oleh karyawan melakukan lagi oleh pimpinan tersebut yakni pada malam hari dengan shalat tahajud.
            Ritual secara khusus yang bernilai budaya yang berbau mistis kami belum menemukan, seperti upacara tertentu dan sesaji tertentu karena mistis menurut pimpinan CV Paoman Art dianggap tidak sesuai dengan keyakinan beliau yang dianut.
f.       Simbol-simbol
g.     Motif Batik Paoman
       Motif batik Paoman sudah diulas sepintas pada bagian pendahuluan. Motif batik Paoman atau batik pesisiran memiliki ciri khas yaitu bergambar burung-burung pantai, tanaman pantai, karang laut, kapal atau perahu nelayan. Hasil lautan: ikan, udang, cumi dan lain-lain. Bila dila dilihat dari corak atau guratan batik Paoman guratannya pendek-pendek dan kaku, sedangkan batik non Paoman guratannya panjang-panjang.
       Adapun segi warna, batik Paoman memilih natural yaitu menggambarkan kelautan dan alam sekitarnya yang alami / tradisional.
       Motif batik yang dimiliki oleh CV Paoman Art sebetulnya banyak sekitar 143 ( tahun 2003= 50 motif, tahun 2004 = 47 motif, dan tahun 2005 = 46 motif ), namun yang akan diulas pada penelitian ini hanya yang sudah dihak paten oleh Departemen Kehakiman dan Ham dengan nomor 023926 pada tanggal 26 September 2003 sebanyak 50 buah motif batik. Nama motif batik paoman yang 50 itu sebagai berikut.

NOMOR
MOTIF
KETERANGAN
URT
HAK CIPTA
1.
023925
Kembang Suket
Kembang Suket (rumput) tumbuh di sekitar pekarangan rumah-rumah penduduk. Tanaman ini merupakan tanman liar, tumbuh dengan subur dan tidak memerlukan pemeliharaan. Bentuk kembangnya kecil-kecil dan banyak.





2.





023926


Kembang Pete

Di daerah Indramayu bagian selatan, daerah pegunungan berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan Subang banyak tumbuh pohon pete ( petai ). Buah biji pete ini oleh orang-orang Indramayu memakannya sebagai lalaban dan dibuat sambel goreng.
3.
023927
Lasem Urang
Urang ( udang) bentuknya kecil-kecil seperti kerang dan banyak dimakan burung dan manusia. Lasem adalah nama tempat yang banyak menghasilkan udang-udang kecil tersebut.  Lasem juga merupakan daerah asal pembatikan.
4.
023928
Manuk Bengkuk
Rakyat Indramayu yang sedang dijajah Belanda (KNIL) sangat merasa ketakutan sehingga ketika bertemu tentara Belanda badannya sampai bengkuk (menunduk/membungkuk) karena tidak berani menatap mata orang Belanda ( KNIL)
5.
023929
Lokcan

Di Indramayu banyak bermunculan kesenian tradisional. Salah satunya adalah tari topeng. Lokcan merupakan salah satu bentuk topeng yang diambil dari seni tari yang terdapat di Desa Tambi Kec. Jatibarang; berbentuk bunga Juana yang menandakan banyak nelayan dari daerah Cina yang berlabuh di pantai Indramayu
6.
023930
Kereta Kencana

Melambangkan kendaraan khusus para Jendral untuk meninjau kamp-kamp di sepanjang wilayah Indramayu Utara karena dianggapnya basis masyumi ada di Babadan dan sekelilingnya. Di waktu adanya alarm pribumi ga bisa bergerak bergerilya. Ada tawanan pribumi diperlakukan pengganti kuda untuk menarik kereta beserta penumpangnya.
7.
023931
Merak Berunding
Menggambarkan perundingan antara Belanda dengan Pribumi, namun oleh Pribumi ditolak karena warga sudah kehabisan bahan pangan yang sering dirampok oleh KNIL (Belanda)
8.
023932
Manuk Drawes
Manuk (burung) Drawes adalah sejenis burung yang banyak beterbangan dan hinggap di sekitar rumah-rumah penduduk di Desa Babadan. Burung ini punya kebaiasaan ngiler / mengeluarkan liur.
9.
023933
Merak Ngibing
Menggambarkan kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan peperangan melawan KNIL Belanda. Taktik perang yang dilakukan oleh rakyat pribumi Inrdramayu adalah dengan perang bergerilya di waktu malam hari pada saat KNIL sedang tertidur lelap.
10.
023934
Pacar Cina
Pacar yaitu tanaman yang daunnya kecil, pohon tidak begitu besar, bunganya bulat kecil-kecil. Fungsi dari daun untuk bahan kutek pemerah kuku. Warga yang berusia muda selalu pakai pemerah kuku.
11.
023935
Perang Teja
Menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan Belanda. Di sepanjang pinggir kali cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan banyak tentara Belanda yang berjaga-jaga mengawasi pendudukpribumi terutama kaum lelaki.
12.
023936
Pentil Kuista
Di sekitar desa Babadan, Cantigi dan Rambatan banyak terdapat pohon kuista, buahnya bulat seperti bola, kulitnya keras, warnanya krem kecoklat-coklatan, rasa buahnya pada saat mentah sangat hambar dan ketika matang rasanya manis, biasanya dibuat sirup campolay dan rujak.
13.
023937
Sawat Pentil Kuista
Sawat adalah mahkota pengantin yang dipasangpada kedua tangan di atas siku. Pentil kuista adalah sejenis pohon yang banyak tumbuh di sekitar Desa Babadan, Cantigi dan Rambatan. Pentil kuista merupakan kuista yang masih muda sekali.
14.
023938
Obar Abir
Menggambarkan ombak laut yang cukup besar pada saat angin kencang dan ombak besar para pelaut berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri akhirnya terdampat di pantai Tirtamaya yang dulu namanya pantai Balongan. Isinya menggambarkan isi laut.
15.
023939
Sawat Biskuit
Sawat adalah mahkota pengantin yang dipasang pada kedua tangan di atas siku. Biskuit merupakan makanan/kue yang biasa dimakan oleh Belanda dulu pada acara pesta-pesta pernikahan orang Belanda maupun pernikahan rakyat Indramayu yang memakai pakaian adat/ mahkota (sawat)
16.
023940
Rama
Merupakan bentuk mahkota segitiga kerajaan yang mirip dengan mahkota pengantin Jakarta. Dulunya banyak dipakai di Desa Babadan dan Penganjang. Pada saat upacara pernikahan pengantin yang bermahkota diarak oleh keluarganya sambil dibarengi dengan tarian khas dan ada juga yang membawa seser ikan.
17.
023941
Rajeg Wesi
Merupakan pagar bersusun yang isisnya terdiri dari beras tumpah, sisik, bunga dan ikan yang menandakan bahwa daerah Indramayu kaya akan sumber alam
18.
023942
Puyong
Merupakan nama burung besar dan bentuk tubuhnya seperti burung merpati yang sering hinggap di sekitar rumah penduduk Desa Babadan.
19.
023943
Sejuring
Kata asalnya segaring, yang menandakan kotak-kotak jaring nelayan
20.
023944
Sawat Penganten
Sawat artinya hiasan Pengantin di pelaminan yang berbentuk kupu-kupu, dipasang pada lengan bagian atas, mahkotanya di kepala ditutup dengan cadar
21.
023945
Sawat Riwog
Sawat berarti kejar atau kupu-kupu, riwog berarti bulu lengkap dengan kepompongnya. Sawat adalah binatang Crepung, lintah laut yang berkuku. Orang tua kita biasa mengenal ikan asin crepung yang harganya cukup mahal dijual di pecinan/ pasar Glodog.
22.
023946
Sawat Triweh
Menggambarkan kupu-kupu yang hinggap di riweh (ilalang)
23.
023947
Srikit
Merupakan suatu jenis nama tumbuhan zaman dahulu yang banyak tumbuh di tepi rawa-rawa Pulai Nila dan banyak dihinggapi oleh kupu-kupu.
24.
023948
Sisik
Sisik merupakan hiasan dari hasil kerikan dari ikan kakap yang ditangkap para nelayan. Sisik ini dikombinsikan dengan hiasan bunga dari tumbuhan laut.
25.
023949
Sekar Niem
Diambil dari tumbuh-tumbuhan yang bernama sekar niem yang bentuk tumbuhannya elips, kring, kecil-kecil dan banyak di tanam d sekitar rumah. Fungsinya untuk sesajian dengan ditambah tujuh rupa kembang dan wewangian pada saat turunnya perahu ke laut, pemasangan gunungan rumah, dan penyebaran benih padi.
26.
023950
Jahe sarempang Kandang
Pohon bercabang-cabang yang dipagari / dilindungi agar tidak dimakan burung. Menggambarkan kerukunan keluarga, adanya perkawinan antara warga Belanda dan warga pribumi karena sudah da tali perkawinan, maka ada persatuan warga Belanda dengan warga pribumi. Kandang artinya lingkaran dari dua warga menjadi satu keluarga. Hasil keturunan terpencar di 5 sentra batik yaitu di Babadan, Paoman, Terusan, Penganjang, dan Pabean Udik
27.
023951
Teluki
Teluki (semanggi) merupakan rumput yang bentuk daunnya kecil ada kipasnya, tumbuh di empang ikan payau pinggir laut. Teluki ini oleh ibi-ibu dibuat makanan urap, rasanya agak asin.
28.
023952
Sunggingan Manuk Tetingkring
Sepasang burung yang sedang hinggap di ranting-ranting  pohon sambil bercengkrama.
29.
023953
Swastika / Sidomukti
Merupakan perpaduan antara motif burung, bunga kenanga, motif sawat 9 mahkota pengantin dan iwak (lauk) entog dalam satu kesatuan (kotak-kotak) yang dihiasi dengan lingkarn-lingkaran kecil. Motif ini menggambarkan kehidupan yang harmonis di antara mahluk hidup dalam suatu kesatuan ekosistem dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
30.
023954
Kembang Kapas
Kain kembang kapas ini dipakai mitos sebagai tumbal untuk menyelimuti anak yang sedang sakit keras agar cepat sembuh. Pohon kapas banyak ditemukan di sekitar Pulau  Nila.Oleh para ibu pembatik, kembang kapas dibuat benang (dipintal sendiri) kemudian dirajut dan dibuat mori sebagai bahan baku batik tulis
31.
023955
Kembang Kol
Menggambarkan suatu tanaman sayuran yang biasa dimasak oleh orang cina di pulau Nila menjadi masakan khas Cina
32.
023956
Kembang Betah
Merupakan nama bunga yang berwarna kuning, bentuknya panjang dan berkerut seperti ulat serta banyak tumbuh dikuburan. Dengan mitos ini banyak dihuni oleh mahluk halus.








33.








023957





Kapal Kandas
Kapal Karam dengan rantai-rantai yang terputus dalam jangka waktu satu malam, kapal Jepang di bakar oleh Belanda. Menggambarkan terpecah-pecah hinga tinggal rantai, ceruk , dayung, sudah abrasi kali Cimanuk mulai dari Desa Penganjang sampai ujung Indramayu Utara tepi pantai tempat pangkalan perahu baik milik Pribumi, Jepang, Belanda, dan Cina. Pada tahun 1970 diketemukan bangkai perahu yang cukup besar di Desa Penganjang.
34.
023958
Kembang Gunda
Di rawa-rawa sekitar Pulau Nila banyak terdapat pohon gunda dan ganggeng. Dari pohon gunda, kembangnya banyak dibuat urap (makanan khas) rasanya agak pahit tapi enak dimakan. Kembang gunda ini bentuknya sangat bagus dan menarik. Oleh larena para ibu pembatik, digambarkannya dalam motif batiknya.
35.
023959
Kawung
Kawung adalah daun dari pohon aren yang dikeringkan dan banyak dipergunakan sebagai pembungkus tembakau oleh para nelayan untuk merokok dengan cara digulung. Pohon aren banyak terdapat di Indramayu bagian barat dan selatan.
36..
023960
Jahe Sarempang
Adalah tanaman jahe yang berdempetan seikat tapi bercabang. Menggambarkan tanaman jahe yang berantai tapi masih berserakan. Artinya keluarga yang masih terpencara-pencar karena belum ada persatuan keluarga
37.
023961
Jati Rombeng
Nama ini bersal dari tumbuhan jati yang berdaun besar, yang karena cuaca sangat panas terik, sebagian daunnya banyak di makan ulat shingga daunnya menjadi rombeng. Mengilhami para para nenek moyang tersebut untuk membuat batik motif jati rombeng.










38.










023962






Batik Urang Platok / iwak
Entog
Indramayu mempunyai potensi udang / urang baik udang laut maupun udang tambak. Gizi cukup tinggi dan non kolestrol. Hasil tambaknya bisa dikirim ke Jepang dan Taiwan. Oleh orang Indramayu urang pedet kepalanya gede keras bercapet gede. Harganya tinggi melebihi daging sapi. Ciri khas masakan udang di Indramayu garam asem kulitnya dibikin petis. Bentuk udang persis  seperti di motif batik urang Platok / urang ayu, maka diciptakan batik urang Platok dan iwak (ikan) etong.
39.
023963
Iwak Petek / iwak keper
Ikan yang bentuknya seperti layang-layang sisiknya tebal berwarna hitam putih kulitnya tebal yang menggambarkan rakyat kecil yang biasa melawan tentara belanda secara gerilnya di bantu oleh warga dari Cina yang terdampar di pulau Nila yang akhirnya bisa dimenangkan oleh rakyat indramayu (Penganjang dan Babadan)
40.
023964
Ganggeng
Tanaman Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-rawa, tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah berfungsi untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat makan padi
41.
023965
Kayu Gorda
Merupakan pohon besar yang ada dihutan, yang tumbuh subur dan berfungsi untuk melindungi binatang-binatang. Kayunya dipakai untuk bahan bangunan
42.
023966
Dan Liris
Menggambarkan tentara Belanda yang sedang berbaris rapi dengan langkah tegap berseragam.
43.
023967
Srintil
Srintil merupakan sejenis burung yang banyak hidup dan beterbangan di sepanjang pantai indramayu. Burung-burung ini banyak tersangkut pada jaring-jaring nelayan yang sedang mencari ikan
44.
023968
Teratai
Bunga Teratai banyak tumbuh di rawa-rawa dan balong (kolam) di sekitar Desa Babadan dan Paoman. Bunganya biasa dimakan/dibuat urab atau tumis, di sawah-sawah sekitar rumah penduduk banyak terdapat pohon teratai berbunga (disebut juga kembang bandot). Bijinya dibuat kuaci.
45.
023969
Tiga Negeri
Motif ini menggambarkan adanya jalinan ikatan persaudaraan melalui pernikahan. Para wanita pembatik dari Desa Babadan dan Penganjang banyak dinikahi oleh para pemuda dai Desa Paoman kemudian memboyong istrinya para pembatik ke Desa Paoman sehinggga batik banyak berkembang di Desa Paoman.





46.





023970


Banji Tepak
Tepak berarti kotak yang berfungsi untuk menyimpan benda-benda perhiasan dan di simpan di dalam tembok. Diletakkan di bawah ubin. Kotak ini biasanya selalu dalam keadaan terkunci
47.
0223971
Ayam Alas
Di hutan belukar Pulau Nila banyak ayam liar (ayam hutan) di lingkungan para ibu yang sedang membatik. Karena banyak ayam hutan tersebut, akhirnya memberikan ide-ide/gambar untuk menuangkannya dalam motif batik tulis
48.
023972
Bokong Semar
Pada saat di Penganjang khususnya belum masuk 100% agama Islam, mereka masih menganut aliran kepercayaan. Dengan kepercayaan itu, akhirnya didatangkan wayang kulit dengan tema penyebaran Islam dengan peran utama wayang Semar uang bokongnya (pantatnya) gede dengan gayanya berlenggak lenggok yang disenangi banyak oarang.

49.

023973
                     Banji
Motif ini tidak dijelaskan secara rinci pada dokumen hak paten batiknya
50.
023974
Cendrawasih
Cendrawasih adalah nama burung yang dibawa oleh oarang Cina di pulau Nila dari Papua

h.Value dan Semantika Motif Batik Paoman
            Bila ditilik dari segi seni dan budaya tradisional dari motif batik Paoman, maka banyak kandungan nilai ( value ) dan makna ( semantik )  dari motif batik Paoman itu sendiri. Diperkaya pula dengan pengaruh-pengaruh budaya mancanegara Seperti Belanda, Cina, Persia dan lain-lain. Sebab batik Paoman sendiri banyak dipengaruhi olah bangsa asing
            Nilai-nilai yang yang terkandung dalam motif secara otomatis membawa makna tersendiri dalam corak batik tersebut. Nilai-nilai yang terkandung pada motif batik seperti Kepahlawanan atau penjajahan, Kerukunan atau persaudaraan, persatuan, sejarah, relegius, pelestarian, gizi atau kesehatan, mitos atau belief, dan Pengetahuan, seni, dan ritual.
            Nilai kepahlawanan atau penjajahan  dalam motif batik cukup dominan maklum Indonesia ( termasuk Indramayu ) sudah kenyang mengalami zaman penjajahan kuhususnya  Belanda. Moti batik yang bernilai kepahlawanan seperti motif Perang Teja, Manuk Bengkuk, Kereta Kencana, Merak Berunding, Merak Ngibing, Sawat Biskuit, Iwak Petek, Dan Liris. Contoh-contoh motif tersebut terlihat di bawah ini

Perang Teja
         
Motif ini menggambarkan peperangan antara rakyat Indramayu melawan Belanda. Di sepanjang pinggir kali cimanuk Desa Penganjang sampai Babadan banyak tentara Belanda yang berjaga-jaga mengawasi pendudukpribumi terutama kaum lelaki.

Manuk Bengkuk
           
Motif  bermakna Rakyat Indramayu yang sedang dijajah Belanda (KNIL) sangat merasa ketakutan sehingga ketika bertemu tentara Belanda badannya sampai bengkuk (menunduk/membungkuk) karena tidak berani menatap mata orang Belanda ( KNIL)

Kereta Kencana
           
Melambangkan kendaraan khusus para Jendral untuk meninjau kamp-kamp di sepanjang wilayah Indramayu Utara karena dianggapnya basis masyumi ada di Babadan dan sekelilingnya. Di waktu adanya alarm pribumi ga bisa bergerak bergerilya. Ada tawanan pribumi diperlakukan pengganti kuda untuk menarik kereta beserta penumpangnya.


Merak Berunding
             
Motif ini bermakna atau menggambarkan perundingan antara Belanda dengan Pribumi, namun oleh Pribumi ditolak karena warga sudah kehabisan bahan pangan yang sering dirampok oleh KNIL (Belanda)
           
Merak Ngibing
Menggambarkan kegembiraan rakyat Indramayu pada saat memenangkan peperangan melawan KNIL Belanda. Taktik perang yang dilakukan oleh rakyat pribumi Inrdramayu adalah dengan perang bergerilya di waktu malam hari pada saat KNIL sedang tertidur lelap.
           
Sawat Biskuit
            Sawat adalah mahkota pengantin yang dipasang pada kedua tangan di atas siku. Biskuit merupakan makanan/kue yang biasa dimakan oleh Belanda dulu pada acara pesta-pesta pernikahan orang Belanda maupun pernikahan rakyat Indramayu yang memakai pakaian adat/ mahkota (sawat)

Iwak Petek
Ikan yang bentuknya seperti layang-layang sisiknya tebal berwarna hitam putih kulitnya tebal yang menggambarkan rakyat kecil yang biasa melawan tentara belanda secara gerilnya di bantu oleh warga dari Cina yang terdampar di pulau Nila yang akhirnya bisa dimenangkan oleh rakyat indramayu (Penganjang dan Babadan)

Dan Liris
Menggambarkan tentara Belanda yang sedang berbaris rapi dengan langkah tegap berseragam.

Nilai kerukunan atau persaudaraan menggambarkan antara sesama manusia saling menghormati, menjalin silaturahmi, kerja sama, bahkan ada yang menguatkan hingga membentuk keluarga baru. Contoh motif Paoman seperti berikut.

Jahe Sarempang Kandang
Pohon bercabang-cabang yang dipagari / dilindungi agar tidak dimakan burung. Menggambarkan kerukunan keluarga, adanya perkawinan antara warga Belanda dan warga pribumi karena sudah da tali perkawinan, maka ada persatuan warga Belanda dengan warga pribumi. Kandang artinya lingkaran dari dua warga menjadi satu keluarga. Hasil keturunan terpencar di 5 sentra batik yaitu di Babadan, Paoman, Terusan, Penganjang, dan Pabean Udik

Swastika/ Sidomukti
Merupakan perpaduan antara motif burung, bunga kenanga, motif sawat 9 mahkota pengantin dan iwak (lauk) entog dalam satu kesatuan (kotak-kotak) yang dihiasi dengan lingkarn-lingkaran kecil. Motif ini menggambarkan kehidupan yang harmonis di antara mahluk hidup dalam suatu kesatuan ekosistem dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Tiga Negri
Motif ini menggambarkan adanya jalinan ikatan persaudaraan melalui pernikahan. Para wanita pembatik dari Desa Babadan dan Penganjang banyak dinikahi oleh para pemuda dai Desa Paoman kemudian memboyong istrinya para pembatik ke Desa Paoman sehinggga batik banyak berkembang di Desa Paoman

 Nilau persatuan digambarkan pula oleh motif batik paoman karena kuatnya persamaan nasib, persamaan hak dan kewajiabn. Dengan persatuan ini menunjukkan kekuatan suatu kelompok manusia dalam menghadapi sesuatu baik persatuan lingkup bangsa. Seperti digambarkan pada motif berikut.
Jahe sarempang
Adalah tanaman jahe yang berdempetan seikat tapi bercabang. Menggambarkan tanaman jahe yang berantai tapi masih berserakan. Artinya keluarga yang masih terpencara-pencar karena belum ada persatuan keluarga

 Motif batik Paoman bernilai sejarah. Pebatik sengaja mengabadikannya pada motof batik sesuai dengan peristiwa saat itu. Pebatik sengaja mengenalkan sejarah melalui motif batik seperti dipaparkan di bawah ini.

Kapal Kandas
Motif di atas bermakna atau menggambarkan Kapal Karam dengan rantai-rantai yang terputus dalam jangka waktu satu malam, kapal Jepang di bakar oleh Belanda. Menggambarkan terpecah-pecah hinga tinggal rantai, ceruk , dayung, sudah abrasi kali Cimanuk mulai dari Desa Penganjang sampai ujung Indramayu Utara tepi pantai tempat pangkalan perahu baik milik Pribumi, Jepang, Belanda, dan Cina. Pada tahun 1970 diketemukan bangkai perahu yang cukup besar di Desa Penganjang.

            Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama sesuai dengan sila pertama Pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa “. Wajar bangsa Indonesia aktivitasnya dipengaruhi oleh agama. Hal ini digambarkan pula oleh motif batik Indramayu yang memiliki nilai relegius seperti tergambar berikut ini.

Bokong Semar
            Pada saat di Penganjang khususnya belum masuk 100% agama Islam, mereka masih menganut aliran kepercayaan. Dengan kepercayaan itu, akhirnya didatangkan wayang kulit dengan tema penyebaran Islam dengan peran utama wayang Semar uang bokongnya (pantatnya) gede dengan gayanya berlenggak lenggok yang disenangi banyak oarang.

Motif batik Poman juga mengenal mitos sehingga digambarkan dalam motifnya. Hal kepercayaan bangsa tradisional sangat kental terutama di daerah-daerah yang belum luas dipengaruhi oleh budaya luar. Nilai-nilai demikian tergambar dalam motif Bokong Semar dan motif lain berikut ini.

Kembang Kapas
Kain kembang kapas ini dipakai mitos sebagai tumbal untuk menyelimuti anak yang sedang sakit keras agar cepat sembuh. Pohon kapas banyak ditemukan di sekitar Pulau  Nila.Oleh para ibu pembatik, kembang kapas dibuat benang (dipintal sendiri) kemudian dirajut dan dibuat mori sebagai bahan baku batik tulis

Kembang Betah
Merupakan nama bunga yang berwarna kuning, bentuknya panjang dan berkerut seperti ulat serta banyak tumbuh dikuburan. Dengan mitos ini banyak dihuni oleh mahluk halus.

Motif lain bernilai kesehatan atau gizi. Nampaknya pebatik Paoman peduli terhadap kesehatan sehinggap digambarkan dalam motif batiknya. Motif bernilai kesehatan seperti pada motif di bawah ini.

Urang Platok/Iwak Entog
Indramayu mempunyai potensi udang / urang baik udang laut maupun udang tambak. Gizi cukup tinggi dan non kolestrol. Hasil tambaknya bisa dikirim ke Jepang dan Taiwan. Oleh orang Indramayu urang pedet kepalanya gede keras bercapet gede. Harganya tinggi melebihi daging sapi. Ciri khas masakan udang di Indramayu garam asem kulitnya dibikin petis. Bentuk udang persis  seperti di motif batik urang Platok / urang ayu, maka diciptakan batik urang Platok dan iwak (ikan) etong.

Motif batik Paoman banyak pula yang bernilai pengetahun. Motif bernilai pengetahuan banyak memberikan informasi kepada kita dan banyak pula memberikan manfaat kepada khalayak untuk menambah pengalaman. Ada beberapa motif yang bernilai pengetahuan seperti di paparkan di bawah ini.

Kembang Gunda
Di rawa-rawa sekitar Pulau Nila banyak terdapat pohon gunda dan ganggeng. Dari pohon gunda, kembangnya banyak dibuat urap (makanan khas) rasanya agak pahit tapi enak dimakan. Kembang gunda ini bentuknya sangat bagus dan menarik. Oleh larena para ibu pembatik, digambarkannya dalam motif batiknya.

Ganggeng
            
Tanaman Ganggeng (ganggang) banyak terdapat di rawa-rawa dan sawah. Di rawa-rawa, tanaman ganggeng biasanya sebagai makanan ikan, sedangkan di sawah berfungsi untuk menyuburkan sawah sehingga bisa terhindar dari kekurangan zat makan padi

Teratai
Bunga Teratai banyak tumbuh di rawa-rawa dan balong (kolam) di sekitar Desa Babadan dan Paoman. Bunganya biasa dimakan/dibuat urab atau tumis, di sawah-sawah sekitar rumah penduduk banyak terdapat pohon teratai berbunga (disebut juga kembang bandot). Bijinya dibuat kuaci.

Ayam Alas
Di hutan belukar Pulau Nila banyak ayam liar (ayam hutan) di lingkungan para ibu yang sedang membatik. Karena banyak ayam hutan tersebut, akhirnya memberikan ide-ide/gambar untuk menuangkannya dalam motif batik tulis.

Motif batik Paoman ada yang bernilai seni. Sebenarnya batik juga termasuk bidang seni. Akan tetapi dalam motif ini bermakna atau menggambarkan nilai seni. Contoh motif bermakna seni yang diuangkap berikut.

            Lokcan
        
            Di Indramayu banyak bermunculan kesenian tradisional. Salah satunya adalah tari topeng. Lokcan merupakan salah satu bentuk topeng yang diambil dari seni tari yang terdapat di Desa Tambi Kec. Jatibarang; berbentuk bunga Juana yang menandakan banyak nelayan dari daerah Cina yang berlabuh di pantai Indramayu
Ada nilai ritual yang digambarkan oleh motik batik Paoman. Motif ini menggambarkan upacara tertentu dengan melakukan sesaji seperti tergambar pada motif berikut.

            Sekar Niem
       
            Diambil dari tumbuh-tumbuhan yang bernama sekar niem yang bentuk tumbuhannya elips, kring, kecil-kecil dan banyak di tanam d sekitar rumah. Fungsinya untuk sesajian dengan ditambah tujuh rupa kembang dan wewangian pada saat turunnya perahu ke laut, pemasangan gunungan rumah, dan penyebaran benih padi.


i. Upaya Pelestarian Batik Paoman
            Batik Paoman memiliki nilai luhur di mata daerah Kabupaten Indramayu khususnya dan pada umumnya di negara Indonesia karena batik telah ditetapkan oleh Unesco pada tahun 2009 sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia (warta Kota, 7 mei 2011, hal 19).
Dengan demikian perlu dijaga pelestariaannya. Bila tidak ada upaya pelestarian, maka tidak aneh suatu yang berharga pasti akan punah denan sendirinya. Upaya-upaya pelestarian batik paoman dilakukan melalui perorangan, tokoh/ pengusaha, kelompok/organisasi, atau pemerintah itu sendiri.
Pelestarian oleh perorangan sebagai individu, wajib sadar bahwa batik paoman adalah batik asli Indramayu. Siapa pun yang merasa warga Indramayu seharusnya memiliki batik Paoman dengan berbagai motif. Harus tergerak kesadarannya yang diingatkan oleh pemerintah kabupaten indramayu melaui Dinas Pariwisata Kabupaten Indramayu.
Sebagai Tokoh/ pengusaha, telah dirintis oleh CV Paoman art beserta , Hj.Siti Ruminah Sudijono dan kawan-kawan,  dengan GOW  ( Gerakan Organisasi wanita ) sekabupaten Indramayu yang sanggup mendanai untuk kelestarian batik Paoman sebagai usaha atau badan koperasi.
Sebagai kelompok/organisasi, berupaya melestarikan batik tersebut melalui pemakaian seragam batik paoman setiap hari tertentu kegiatannya.       Sebagai Pemerintah Kabupaten Indramayu, berupaya dalam pelestarian batik Paoman dengan cara himbauan Pemda pemakaian batik Paoman pada organisasi / sekolah atau instansi Pemerintah.
Pada awalnya setiap sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA diwajibkan memakai batik paoman bermotik Kembang Kapas, tetapi pada perkembangannya setiap sekolah tidak hanya memakai batik bermotif kembang kapas saja. Dibolehkan motif lain dari batik Paoman tersebut. Adapun untuk instansi pemerintah yang sebagai pegawai negeri setiap hari Jumat diwajibkan memakai patik Paoman yang bermotif Rajeg Wesi




PENUTUP
a.Kesimpulan
Batik Indramayu seringkali disebut juga Batik Dermayon, dan lebih dikenal lagi dengan sebutan Batik Paoman. Batik ini tergolong batik pesisir. Di Indonesia Batik Pesisir yang juga terkenal adalah Batik Pekalongan, Batik Cirebon dan Batik Madura.
Batik Dermayu, termasuk Batik Tradisional Indramayu yang memiliki ciri khas tersendiri. Corak-coraknya yang khas itu tidak dapat dijumpai pada batik di daerah lain. Kalaupun ada kesamaan dalam hal ragam dan hiasnya di batik daerah lain, gaya serta pewarnaanya pada Batik Surya Indramayu tetaplah berbeda. Hal ini dikarenakan kentalnya pengaruh budaya baik yang datang dari luar, juga dikarenakan kekayaan budaya daerah Indramayu sendiri serta kentalnya unsur kepercayaan, pengaruh lingkungan dan adat istiadat.
Dalam hal motif dan warna batik, nyata sekali perbedaannya antara batik klasik Indramayu dengan batik klasik Cirebon (Batik Trusmi) dan Madura (batik Sumenep). Batik Paoman Indramayu, banyak dipengaruhi oleh perkembangan batik di daerah Pesisir Utara Jawa Tengah seperti; Lasem. Sedangkan Batik Trusmi Cirebon mendapat pengaruh besar dari daerah pedalaman Jawa Tengah seperti Daerah Pengging dan Solo.
Dalam sejarahnya pembuatan Batik Klasik Indramayu diperkirakan telah berlangsung lama, yaitu sekitar abad ke 13-14 dimana Pelabuhan Cimanuk menjadi satu-satunya pelabuhan terbesar di Pulau Jawa dan Asia, semasa jayanya Kerajaan Manuk Rawa di Muara Cimanuk. Saat itu perdagangan dari berbagai bangsa di dunia terjadi di Pelabuhan Muara Cimanuk. Selanjutnya Diramaikan kembali di masa kerajaan Demak (tahun 1527). Karena saat itu banyak pengrajin dari Lasem yang hijrah ke Indramayu. Oleh karena itu tidaklah heran jika Batik Paoman Indramayu ada yang hampir sama motifnya dengan motif batik Lasem yang didalamnya sudah dipengaruhi pula oleh Batik Cina. Meskipun begitu batik dari Jawa Tengah ini masuk ke Indramayu melalui perantara pedagang-pedagang yang mondar-mandir antara Jepara dan Banten.
Sementara itu dalam catatan sejarah Pulau Jawa dijelaskan bahwa Ki gede Trusmi dan Ki Gede Pengging (Kebo Kenanga) adalah murid Syekh Lemahabang alias Syeh Siti Jenar. Dimungkinkan banyak orang-orang dari Pengging-Solo yang hijrah ke Trusmi dan dari sana mereka mengembangkan industri batik hingga sekarang.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa industri batik di Indramayu sudah berkembang sejak zaman Kerajaan Manukrawa, Majapahit, Demak, sedangkan di Cirebon (trusmi), baru berkembang pada zaman Kerajaan Pajang. Mungkin pula orang-orang dari negeri Pajang yang runtuh di tahun 1585 banyak warganya yang hijrah ke trusmi dan disana kemudian mengembangakan industri batik Trusmi.
Meski Batik Indramayu dikenal sebagai batik klasik dan usia perkembangannya telah beratus tahun, tetaplah menghormati perkembangan batik di Cirebon. Hal ini dikarenakan pengaruh Keraton di Cirebon meski telah memasuki jaman merdeka, tetap berpengaruh besar pada perkembangan dan motif yang ada. Wajar jika batik Paoman Indramayu lebih kaya motifnya ketimbang Batik Cirebon. Namun karena Motif Batik Indramayu belum melakukan penertiban hak cipta banyak pula motif-motif yang berasal dari Indramayu diakui oleh pembatik luar.
Namun harus kita akui bahwa daerah Cirebon dan Indramayu sama-sama merupakan kota pelabuhan dan kota perdagangan dengan letak geografis yang berdekatan. Wajar saja jika ke dua daerah ini saling mempengaruhi dengan ragam hias batik yang tak terelakkan keindahan dan ragamnya.
Yang menarik dari dua daerah tersebut masing-masing memiliki corak yang satu sama lainnya berbeda. Meskipun kadang ada juga persamaannya. Ciri ragam hias Batik Indramayu adalah ungkapan rupa yang datar, lugas, sederhana dan tidak mengandung makna simbolis. Sedangkan pada ragam hias batik Cirebon kebanyakan berdasarkan makna perlambangan, aturan tertentu, pola penggambaran persfektif seperti lukisan, karakter garis halus dan detil. Warna khas kuning Cirebon.
Ragam hias batik Indramayu merupakan ciri pesisiran sedangkan ragam hias Batik Cirebon tidak bisa sepenuhnya dikatakan pesisiran, karena latar budayanya keratonnya sangat dominan. Indramayu sebagai kota pelabuhan dan kota para pedagang dan nelayan yang semenjak dulu mempertemukan para penjual dan pembeli, barang-barang seperti keramik, sutra Cina, yang waktu itu bermaksud memperkenalkan pada masyarakat Indramayu keindahan ragam hias dari negeri Cina dan negeri Asia juga Eropa.
Bermukimnya masyarakat Cina di Indramayu semenjak zaman dahulu, telah menciptakan interaksi sosial budaya yang harmonis dengan penduduk lokal. Hal ini dapat dilihat dari perpaduan dan ragam hias Batik Surya, Paoman Indramayu, atau batik tradisi dengan hudaya Cina. Kain-kain Batik Indramayu pada dasarnya tidak memiliki trasdisi pencantuman nama atau tanda tangan si pengrajin dan si pengusaha. Lain hal-nya dengan Kain Batik Pekalongan seperti Batik Belanda dan Cina yang nama perancangnya dicantumkan, misalnya Batik Van Zulyen. Dengan tidak adanya pencantuman nama tersebut, pencarian secara akurat siapa pembuat atau pemilik kain batik tersebut selalu saja menemui kesulitan. Oleh karena itulah daerah pecinan yang berlokasi sepanjang tepi timur Sungai Cimanuk menjadi tempat tinggal turun temurun masyarakat Cina di Indramayu menjadi salah satu sumber data sejarah perkembangan batik dan pengaruh Budaya Cina Indramayu.

b.Saran
sebagai saran dalam upaya sosialisasi dan popularisasi motif batik Paoman sebagai nilai kebanngaan warga Indramayu khususnya dan Warga Indonesia pada umunya karena batik merupakan aset bangsa dan aset pemerintah pada upaya memperkaya budaya nusantara Indonesia. Dimana pemerintah memiliki kepentingan dalam produksi batik yaitu dari task untuk memenuhi budget di dlam negeri
untuk bangsa memiliki aset memperkaya khasanah budaya yang tidak dimiliki oleh budaya asing dan tidak kalah saing dengan mancanegara. Selain bida digunakan sebagai mata pencaharian oleh produsen, masyarakat sebagai konsumen pun mengoleksi batik dan berupaya melestarikan budaya batik Indonesia.
Saran kepada produsen batik Paoman Indramayu untuk tetap meningkat usahanya dan laris dipasaran, maka mulai mengendalikan harga jangan terlalu tinggi harga batik di pasaran. Produsen batIk tekun dan rutin memantau harga batik di pasaran baik dalam negeri maupun mancanegara secara berkala. Produsen batik jangan tertinggal oleh informasi di luar.
Selain menurunkan harga kulaitas produksi tetap di jaga bahkan kalau bisa ditingkatkan kualitasnya. Sebenarnya ada keterkaiatan antara kualitas dan harga. Barang yang berkualitas harganya biasanya mengimbangi kulaitas. Akan tetapi dicari celah harga yang menguntungkan, tetapi kualitas tidak kalah dengan pesaing.
Variasi motif dan warna lebih ditingkatkan lagi dengan berbagi studi banding dengan motif dan warna batik lain, baik domestik maupun mancanegara. Produsen Batik paoman berupaya inovasi dan kreativitas menuju pasaran di masa depan.
Saran kepada warga bangsa Indonesia selagi masih berstatus  sebagai warga negara Indonesia mari berupaya mencintai buatan bangsanya sendiri dengan memilki batik buatan Indonesia dan khususnya warga Indramayu sudah saatnya memajukan daerahnya sendiri dengan membeli batik Paoman.
Sebagai pemerintah khususnya Kabupaten Indramayu merupakan tulang punggung untuk tetap melestarikan dan tumbuhkembangnya batik Paoman yang ada diwilayahnya berupaya dengan langkah-langkah pastinya merambat ke dunia batik. Dengan peringan pajak dan menghilangkan pajak berganda. Berupaya membuka akses pemasaran baik dalam negeri maupun  luar negeri dengan membuat rekanan kerja atau MOU ke beberapa instansi lain atau ke beberapa negara dengan fasilitasnya yang menjanjikan produsen. Walau selama ini sudah ada beberapa upaya pemerintah Kabupaten Indramayu dengan himbauannya pemakaian seragam pada setiap instansi  dan sekolah di lingkunagan regionalnya.


Daftar Referensi :

warta Kota, 7 mei 2011, hal 19
 http://m.inilah.com. 5 -5-20011
http://batikpaoman.com

                                                                      Jatibarang, 15 Mei 2011

                                                                         Drs. SAEPUDIN, M.A.
                                               Guru SMAN 1 Jatibarang, Alumnus Pascasarjana Dep.Adm. UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar